Gerindra kian Berkibar di Jatim, Potensi Salip PKB dan PDIP

Direktur ARCI Baihaki Siratj merilis hasil survei.
Sumber :
  • ARCI/Viva Jatim

Jatim – Partai Gerindra kian berkibar di Jawa Timur lebih-lebih setelah Prabowo Subianto secara tegas menyatakan siap maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan, ada kemungkinan Gerindra menyalip Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDIP yang selama ini masih mendominasi di Jatim.

Didit Sasongko Ambil Formulir di PDIP, Bakal Lawan Petahana Mas Ipin di Pilkada Trenggalek?

Mengacu pada hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dilaksanakan pada 5-12 September 2022, elektabilitas PKB berada di posisi teratas dengan angka perolehan 16,8 persen. Di bawahnya ada PDIP di angka 16,1 persen.

Sementara Gerindra berada di posisi ketiga dengan perolehan 15,4 persen. Menurut Direktur ARCI Baihaki Siratj, kendati berada di posisi pertama menurut hasil surveinya, PKB belum aman. Elektabilitas partai yang lahir dari rahim NU itu bisa disalip PDIP, bahkan Gerindra, karena margin of error surveinya lumayan besar, yaitu 2,8 persen.

Khofifah-Emil Kantongi 2 Rekomendasi, Gerindra dan PAN?

“Gerindra saja masih berpeluang besar loh naik di peringkat pertama," kata Baihaki usai merilis hasil surveinya di Kota Surabaya, Senin, 19 September 2022.

Menurut Baihaki, Gerindra terkerek, termasuk di Jatim, secara otomatis sejak Prabowo Subianto mendeklarasikan siap maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Kenaikannya sifnifikan karena pada hasil survei tahun 2021 elektabilitas Gerindra masih di bawah angka 10 persen. 

Menimbang Duet Khofifah-Kharisma bila Emil Dardak Tak Maju Pilgub Jatim

“Perlahan [elektabilitas Gerindra di Jatim] naik angkanya saat dipimpin oleh Anwar Sadad, hampir menyentuh 14 persen. Saat bulan Agustus lalu Prabowo mendeklarasikan diri capres, Gerindra di Jatim dapat angin segar lagi, naik sampai 15 persen," ungkap Baihaki.

Di saat Gerindra merangkak naik, hal sebaliknya terjadi pada PKB dan PDIP. Elektabilitas dua partai besar itu trennya justru turun. Menurut Baihaki, hal itu terjadi karena Gerindra beberapa bulan terakhir rajin turun ke bawah menyapa masyarakat. Hal lain yang membuat Gerindra naik ialah kepemimpinan Anwar Sadad yang bisa diterima dan masuk ke lingkungan NU, yang selama ini dipandang sebagai basis massanya PKB.

Halaman Selanjutnya
img_title