Meredam Perselisihan, Bupati Lumajang Bangun Masjid dan Gereja Satu Area
- Facebook Thoriqul Haq
“Kami mulai musyawarah, pihak-pihak yang berbeda pendapat, pihak yang salah paham, kami bincangkan dengan FKUB dengan tokoh agama, MUI, NU dan Muhammadiyah,” ucapnya.
Dari hasil musyawarah, kemudian disepakati Pemkab Lumajang akan memfasilitasi pembangunan gereja di lokasi lain. Sementara rumah pendeta tetap berada di tempat awal sesuai perencanaan.
“Hasil keputusannya rumah pendeta tetap, tapi tidak untuk gereja. Rumah pendeta tetap boleh dibangun,” katanya.
Thoriq mengatakan, Pemkab Lumajang menghibahkan asetnya, yakni sebuah area bekas timbangan pasir di Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
“Maka pemkab mencari lahan yang lebih representatif, termasuk aset yang dimiliki pemkab di Desa Sumberjati. Aset itulah yang kemudian kami putuskan digunakan untuk membangun gereja,” ucapnya.
Politikus PKB ini mengatakan, selain gereja, pihaknya juga akan membangun masjid di area yang sama. Selain untuk ibadah, masjid itu akan difungsikan sebagai sarana pemebelajaran Alquran untuk anak-anak di desa setempat.
“Ada usulan dari masyarakat dan tokoh masyarakat, karena tanahnya luas maka sekaligus dibangun masjid yang tidak untuk Salat Jumat. Karena sudah ada masjid di desa itu. Istilahnya Masjid Ghairu Jami,” tururnya.