Lalu Lintas hingga Ketersediaan Bahan Pokok Jadi Atensi Khofifah Jelang Lebaran

Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat Semeru 2023
Sumber :
  • Nur Faisal/Viva Jatim

“Kebutuhan pemenuhan kebahagiaan bagi wisatawan di titik-titik tertentu perlu kita antisipasi termasuk potensi menimbulkan kemacetan di sekitar tempat wisata. Keberadaan relawan penting di titik tertentu seperti Pramuka dan  Tagana . Artinya mereka akan membantu proses penanganan kedaruratan, jika dibutuhkan,” urainya.

Hadapi Kejuaran Dunia MMA 2024, Atlet Muda Indonesia Disiapkan Sejak Dini

Kemudian ketiga adalah soal kesehatan, yakni dengan memaksimalkan posko-posko layanan kesehatan di berbagai titik. Termasuk kesiapsiagaan rumah sakit dan puskesmas di berbagai wilayah.

Kesiapan di bidang kesehatan ini penting sebagai uapaya memberikan quick response atau respon cepat terhadap berbagai kemungkinan kejadian seperti laka lantas saat arus mudik maupun arus balik lebaran tahun ini. Termasuk kesiapan dokter spesialis di beberapa rumah sakit saat cuti bersama.

Pj Gubernur Adhy Karyono: Jawa Timur Rumah Nyaman bagi Semua Etnis dan Agama

“Membahas soal laka lantas, kematian akibat laka lantas ini bisa diminimalisir dengan respon cepat dan koneksitas layanan kesehatan terdekat. Termasuk terkoneksi dengan aplikasi command center baik Polda, kemudian Dinkes Jatim, Pertamina, PLN dan sebagainya. Supaya ketika terjadi sesuatu koneksitasnya bisa dilakukan sesegera mungkin, ambulance cepat datang dan seterusnya,” terang Khofifah.

Selanjutnya yang keempat adalah kesiapan soal listrik dan BBM. Terkait stok BBM, Gubernur Khofifah meminta Pertamina menyiapkan SPBU darurat di berbagai titik yang belum terdapat SPBU. Terutama wilayah Pantai Selatan Jatim yang terdapat banyak wisata pantai. Kemudian PLN untuk memastikan gardu-gardu PLN berfungsi dengan baik.

Tersangka, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditahan Polda Jatim

“Hal-hal ini menjadi penting antara destinasi wisata dengan PLN maupun dengan Pertamina. Maka dibutuhkan koordinasi detail di lini paling bawah perlu dibreakdown kembali supaya antisipasi lebih komprehensif,” katanya.

“Mohon kesiapsiagaan dan koordinasi ini dilakukan terus sampai lini terbawah baik camat maupun lintas sektor. Karena di Jatim ini agak beda. Silaturahmi lebaran di Jatim itu panjang sekali, bukan satu dua minggu, tapi satu bulan masih ada silaturahmi syawalan,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title