Berkat Program Kementan, Panen Raya di Jatim Sukses

Ilustrasi pertanian.
Sumber :
  • vstory/viva.co.id

Dia mengaku puas dengan hasil pertaniannya setelah menggunakan pupuk organik di lahan seluas 0,16 hektare. Dari hasil panennya, produksi padinya mencapai sekitar 7,89 ton/Ha GKP (Gabah Kering Panen), berbanding sebelumnya yang hanya 4,96 ton saat menggunakan pupuk kimia.

PPNS hingga Notaris Pengganti Resmi Dilantik Kakanwil Kemenkumham Jatim

Lain halnya dengan, Heru Rusiyanto, anggota gabungan kelompok tani (Gapoktan) Surangganti di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Dia mengaku produksi pertaniannya meningkat setelah mendapat bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari pemerintah.

"Alsintan tentu dirasakan manfaatnya, karena mulai dari pengolahan sampai tahap panen dan pascapanen sangat membantu proses panen," ujarnya.

Dina Tia, Mahasiswi KPI UINSA Surabaya Jadi Duta Ekowisata Jatim 2024

Heru menyebut produktivitas hasil panen padinya meningkat. Misalnya luasan lahan 6000 meter persegi miliknya, sebelumnya hanya dapat 30 karung, atau 3,3 sampai 3,6 ton padi.

"Tapi sejak pakai alsintan bisa dapat 5-6 ton, karena proses tanam jadi lebih cepat, lebih maksimal dibanding manual tanpa alsintan," tutupnya.

Wujudkan Pemilu Aman, Pj Gubernur Adhy Karyono Raih PWI Jatim Award

Seperti diketahui, menjelang lebaran kebutuhan akan bahan pokok untuk masyarakat mengalami peningkatan signifikan. Untuk itulah ketersedian pangan menjadi fokus utama pemerintah agar memenuhi kebutuhan yang tinggi tersebut. Hal ini yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil kepada media.

"Agar ketersediaan aman, maka produktivitas pertanian juga harus digenjot. Kami memiliki program untuk mendukung petani seperti kredit usaha rakyat (KUR), alat dan mesin pertanian (alsintan), irigasi pertanian, pupuk subsidi dan lain sebagainya," tandas Ali.