Andi Arief Sebut Lukas Enembe Pernah Diancam Usai Tolak Kemauan Jokowi

Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief
Sumber :
  • VIVA.co.id

Jatim – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, membantah pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD bahwa kasus hukum yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe tidak ada kaitannya dengan politik.

Soal Puncak Peringatan Otoda XXVIII, Istana Tegaskan Jokowi tak Ada Jadwal di Surabaya

Dalam akun twitternya, Andi Arief menuliskan bahwa status tersangka yang ditetapkan kepada Lukas Enembe, terjadi setelah Lukas menolak kursi Wakil Gubernur Papua diisi oleh orang pilihan Presiden Jokowi.

Kursi Wakil Gubernur Papua hingga saat ini masih kosong setelah Klemens Tinal meninggal dunia karena sakit pada 21 Mei 2021, atau sudah lebih dari satu tahun. Koalisi partai politik pengusung pasangan Lukas Enembe dan almarhum Klemen Tinal sampai saat ini belum menetapkan nama kandidat Wagub Papua untuk menggantikan Klemen Tinal.

Demokrat Gresik Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup Pilkada 2024

Andi Arief mengungkapkan, Lukas Enembe mulai mendapat ancaman setelah menolak kursi Wakil Gubernur Papua diisi oleh orang pilihan Presiden Jokowi.

"Pak Prof @mohmahfudmd kami terus bantu KPK selama murni penegakan hukum. Meski, ancaman pada Pak LE dan calon wakil Gubernur Yunus Wonda muncul setelah Pak LE tolak Jendral Waterpau usulan Pak Jokowi, karena Waterpau tak dapat dukungan partai meski maunya Presiden Jokowi," kata Andi dalam akun twitternya dikutip VIVA, Jumat 23 September 2022.

Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat Usai Peroleh Remisi 14 Bulan

Partai Demokrat, kata Andi Arief, berkomitmen untuk memberantas korupsi dan mendorong kadernya yang terlibat korupsi untuk menghadapi dengan ksatria. Demokrat terus melakukan upaya persuasi kepada Lukas Enembe untuk bertanggungjawab atas perbuatannya.

"Pak Prof @mohmahfudmd soal berantas korupsi, Demokrat konsisten minta kader menghadapi jika terlibat," kata Andi Arief.