Modul Keremajaan Putri, Pedoman Integratif bagi Pendidik dan Pelajar di Surabaya
- Nur Faishal/Viva Jatim
Jatim – Modul Keremajaan Putri merupakan bagian dari salah satu ikhtiar Pemerintah Kota Surabaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Modul ini disiapkan sebagai pedoman yang integratif bagi para tenaga pendidik dan pelajar di Kota Pahlawan itu.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwa Modul Keremajaan Putri disiapkan sebagai kelanjutan dari pendidikan karakter yang sebelumnya hingga kini terus dijalankan. Sehingga hadirnya modul tersebut menjadi lebih terintegrasi.
"Kalau pendidikan karakter terus kami berupaya. Tahun ajaran baru, kami menyiapkan modul untuk keremajaan putri. Jadi, tahun ajaran baru semua ada integrasinya," kata Yusuf Masruh usai mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa, 2 Mei 2023.
Menurutnya, melalui modul tersebut, para guru akan lebih mudah dan memiliki pedoman dalam menerapkan pendidikan kepada anak-anak. Misalnya, apa yang harus dilakukan oleh guru agama, guru PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) maupun guru IPA (Ilmu Pendidikan Alam).
"Semua harus tahu batasannya. Anak-anak juga menjadi tahu apa yang harus dilakukan. Mulai syariat, jilbab, mana yang muhrimnya, mereka juga paham. Sehingga bisa mengantisipasi ketidakpahaman. Saya sampaikan, itu diintegrasi, tapi layout kita yang bikin," paparnya.
Yusuf mengungkapkan alasan kenapa menyiapkan modul khusus bagi remaja putri. Sebab, kata dia, dalam ajaran agama pun yang diperkuat adalah putri. Nantinya, pendidikan keagamaan yang didapat mereka itu akan diintegrasikan dengan modul keremajaan putri.
"Di syariat agama pun yang diperkuat adalah putri. Nanti akan diintegrasikan. Masalah tata krama di PPKn, masalah syariat di agama, kalau anatomi tubuh di IPA, kalau lingkungan di IPS. Begitu kan bisa, kami siapkan modulnya," ujarnya.