Cara Kreatif Kiai Muda Jatim Tingkatkan Ekonomi Warga Trenggalek Melalui Pelatihan Nata De Coco

Pelatihan Nata De Coco Kiai Muda Jatim
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim –Relawan Kiai Muda Jawa Timur (Jatim) menggelar Pelatihan Pembuatan Nata De Coco di Pondok Pesantren Lil Muttaqin, Kecamatan Pagolan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, 14 Mei 2023 .

Ratusan Pedagang Bakal Geruduk Pendapa Trenggalek gegara Retribusi Mencekik

Relawan pendukung Ganjar Pranowo itu berkolaborasi dengan Kelompok Pengembang Bioselulosa (KPB) untuk mengajak puluhan Kiai Musala, majelis taklim, dan santri memanfaatkan bahan baku nata de coco untuk diolah menjadi bahan baku yang dapat dikonsumsi.

Koordinator Wilayah (Korwil) Kiai Muda Jatim Gus Ali Baidlowi mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai sebuah solusi atas persoalan ekonomi yang dihadapi oleh kebanyakan masyarakat di wilayah tersebut.

Mas Ipin: Pemulihan Pasca Banjir Munjungan Trenggalek Ditangani Secara Cepat

"Kami banyak mendengar keluhan warga Trenggalek di mana posisi mereka berada di ambang garis kemiskinan. Tentu, hal ini akan bermanfaat untuk bisa menambah nilai ekonomi, terutama untuk beberapa majelis taklim dan kiyai yang selama ini memiliki kesulitan ekonomi atau pun menghidupi dapurnya," kata Gus Ali. 

Ali menjabarkan, proses pembuatan nata de coco relatif sangat terjangkau dan mudah ditemui oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, Ali berharap masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut tertarik untuk berkecimpung dalam unit usaha tersebut.

Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat

"Karena bahan yang diperlukan juga sangat mudah, dari limbah beras, ketela pohon atau singkong dan juga dari limbah air kelapa. Semoga ini bisa memberikan gambaran kepada mereka untuk terjun dalam usaha pembuatan nata de coco ini," lanjut Ali.

Kiai Muda Jatim berkomitmen untuk melakukan pendampingan produk tersebut hingga masyarakat Trenggalek bisa menjalankan usaha tersebut secara mandiri dan berkelanjutan.

"Mereka bisa menduplikasi dari pembuatan nata de coco atau pun bekerjasama dengan KPB untuk memasok bahan baku tersebut, karena kebutuhan tiap bulannya juga kan masih kurang," terangnya.

Ditanya soal antusias, kegiatan tersebut tentunya didukung oleh masyarakat setempat dan pengambilannya dilandasi atas usulan warga setempat yang tentunya menjadi momen konsolidasi masyarakat dengan KPB, selaku pengembang nata de coco di wilayah sekitar.

"Pelatihan pembuatan nata de coco alhamdullilah antusiasnya luar biasa, InshaAllah dengan adanya kegiatan ini bisa berjalan dengan baik, kita selalu terbuka lebar untuk para warga yang mau bertanya-tanya melalui pesan whatsapp," pungkasnya.

Ketua Kelompok Pengembang Bioselulosa, Widi Sasmito mengungkapkan rasa optimisnya terhadap masyarakat Trenggalek yang mau memulai usaha tersebut. Dirinya meyakini atas dasar potensi SDM mau pun SDA yang ada di Trenggalek sangat menunjang kebutuhan komoditas Nata De Coco.

"Sangat berpeluang karena potensi sumber dayanya ada, bahan bakunya cukup menunjang karena disekitaran sini ada industri yang limbahnya bisa dimanfaatkan, itu salah satunya," pungkas Widi.