Gandeng Jaringan Gusdurian, Cara Pemuda Buddha Surabaya Gelorakan Semangat Kemanusiaan
- Nur Faishal/ Viva Jatim
Perbedaan justru dapat memperkuat komunitas sehingga bisa sama-sama merawat harmoni dalam hidup berbangsa.
“Pepatah mengatakan waktu yang tepat untuk menanam pohon itu adalah tiga puluh tahun lalu dan sekarang. Begitu juga waktu yang tepat untuk memelihara kerukunan adalah tiga puluh tahun lalu dan sekarang,” kata Ketua PBNU itu.
Wakil Ketua Young Buddhist Association Limanyono Tanto, Wakil Ketua YBA mengatakan pertemuan dan silaturahmi lintas tokoh agama ini sangat perlu dihadirkan agar muda-mudi Buddhis Indonesia dapat saling mengenal antar ajaran.
"Nah, dari situlah kami berharap agar muda-mudi Buddhis di Indonesia menjadi pioner toleransi dan belajar kebaikan dari tokoh agama lain seperti Mbak Alissa yang so Inspiring kami semua meskipun kami minoritas dalam jumlah, tetapi harus memiliki jiwa tanggungjawab yang besar untuk merawat tali toleransi," katanya.