94 Jemaah Umrah Batal Terbang karena Petugas KKP Telat, Travel Merugi

Ilustrasi jamaah umrah di bandara.
Sumber :
  • Viva.co.id

Jatim – Sebanyak 94 orang jamaah umrah gagal terbang ke Tanah Suci saat akan berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin kemarin, karena petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas 1 Surabaya di Bandara Juanda telat datang sehingga proses validasi vaksin meningitis terhambat.  Pihak travel pun memutar otak untuk tetap memberangkatkan jemaah meksipun merugi.

Bandara Juanda Buka Posko Terpadu Angkutan Udara Sambut Nataru

Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) Jawa Timur M Sufyan Arif mengatakan, karena ditinggal pesawat, pihak travel mengupayakan tetap memberangkatkan jemaah dengan menggunakan maskapai penerbangan lain. Semestinya, mereka diterbangkan dengan Air Asia dari Bandara Juanda pada Senin kemarin pada pukul 05.20 WIB. 

“Transit dulu ke Kuala Lumpur kemudian berangkat ke Arab Saudi dengan pesawat Saudia Airlines,” kata Sufyan kepada VIVA pada Selasa, 27 September 2022.

Pelita Air Telat Terbang gegara Candaan Ada Bom di Bandara Juanda

Informasi diperoleh Sufyan, sebanyak 27 orang jemaah umrah diberangkatkan oleh pihak travel dengan menggunakan pesawat lain dengan rute Surabaya-Jakarta-Kuala Lumpur. Mereka mengejar pesawat Saudia Airlines yang akan berangkat dari Kuala Lumpur menuju Arab Saudi. “Kalau jemaah umrah yang 63 orang saya belum tahu informasi terbaru,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dia terima, pihak travel berupaya mengajukan jadwal ulang atau reschedule kepada maskapai Air Asia, kendati belum diketahui bisa atau tidaknya. Bila tidak disetujui maskapai, bisa jadi tiket pesawat jemaah hangus. Itu belum lagi kerugian penginapan di Tanah Suci yang sudah dibooking.

Ada Jatim Fest di Surabaya, Yuk Buru Doorprizenya: Ada Paket Umrah

Sementara itu, Kepala KKP Klas I Surabaya Slamet Mulsiswanto mengatakan bahwa peristiwa gagal terbangnya 94 orang jemaah umrah di Bandara Juanda karena pihak maskapai telat menyampaikan informasi pemberangkatan. Biasanya, kata dia, maskapai sudah menyampaikan informasi pemberangkatan jemaah umrah tiga hari sebelum hari pemberangkatan. 

Slamet mengklaim bahwa petugas KKP Surabaya standby 24 jam di kantornya yang tak jauh dari Bandara Juanda. Karena jadwal pemberangkatan terakhir pukul 9-10 malam, maka petugas jaga pindah dari basecamp di bandara ke kantor KKP Surabaya. Alasannya adalah ruang istirahat di basecamp Bandara Juanda tidak memadai. “Kantor kami lima menit perjalanan dari bandara,” ujarnya kepada VIVA.

Halaman Selanjutnya
img_title