Gubernur Khofifah Apresiasi Inovasi Petani Kembangkan Pupuk Organik 'Biosaka' di Blitar

Gubernur Jawa Timur Khofifah, Indar Parawansa panen raya padi
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

JatimGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa panen raya padi varietas Inpari 32 di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada Sabtu, 27 Mei 2025.

Masuk Bursa Pilgub 2024 Penantang Khofifah, Kiai Marzuki Mustamar: Kami Hidup Mati di Jatim

Diketahui, Variestas inpari 32 ini memiliki keunggulan sebagai tanaman yang dapat dipanen dengan umur tanam 120 hari setelah semai dengan tinggi tanaman 97 cm. 

Panen padi ini menjadi spesial karena Inpari 32 tumbuh subur berkat Pupuk Organik Biosaka yang dibuat oleh para petani Poktan Gardu Rukun II Gandusari Blitar sendiri. Inovasi pupuk organik para petani Gandusari Blitar ini diapresiasi khusus oleh Gubernur Khofifah. 

Menimbang Duet Khofifah-Kharisma bila Emil Dardak Tak Maju Pilgub Jatim

"Biosaka ini menjadi referensi yang luar biasa bagaimana kita selamatkan  dan kembali ke alam. Pupuk organik ini menjadi simbol pemulihan alam, mengingat pupuk kimia selalu digunakan di pertanian kita selama puluhan bahkan ratusan tahun.  Apalagi hasil penggunaan Biosaka ini multi fungsi luar biasa sekali," ungkap Khofifah. 

Gubernur Jatim itu menjelaskan penggunaan Biosaka di Blitar ini sudah dimulai sejak tahun 2019 dan saat ini sudah diterapkan pada lebih dari 11.000 Ha lahan.  Bukan untuk padi saja, Biosaka bisa digunakan untuk berbagai sayur dan buah-buahan. 

KH Marzuki Mustamar Muncul Jadi Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024, PKB: Menarik!

"Ini adalah bentuk upaya revitalisasi media tanam  lahan pertanian. Dan menjadi referensi yang sangat bagus untuk bagaimana produksi pertanian bisa tetap terjaga, ketahanan padi terhadap serangan hama makin bagus, tapi revitalisasi lahan juga terbangun dengan pupuk non-kimiawi yang makin masif," ujarnya. 

Usai panen padi, Gubernur Khofifah bersama Bupati Kab. Blitar Rini Syarifah turut menjajal pembuatan pupuk organik Biosaka bersama Poktan Gardu Rukun II. 

"Dalam membuatnya kita tidak boleh mbatin yang buruk, harus berpikir positif.  Sesederhana itu pembuatannya, cukuph direndam dan diputar searah jarum jam tapi manfaatnya sebesar itu. Ini menjadi potensi yang sangat kuat untuk bisa terus dikembangkan," ujar Khofifah. 

Gubernur Jatim optimis Biosaka ini dapat menjadi alternatif yang lebih ampuh dan murah dari pupuk organik. 

"Kita tahu dunia sedang mengalami masalah pupuk sebab imbas perang Rusia Ukraina. Fosfat yang diimpor untuk pupuk kimia menjadi mahal. Maka ini menjadi kebutuhan mendasar bagaimana kita menciptakan pupuk non-kimiawi sendiri," terangnya. 

Gubernur Jatim itu pun mengapresiasi Poktan Gardu Rukun II Gandusari atas kiat mereka dalam berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan produksi padi melalui hal-hal alami.  Ia pun mendukung sosialisasi penggunaan Biosaka di pertanian Jawa Timur. 

"Aneka pupuk organik yang digagas petani dari Jatim cukup banyak  tapi yang paling luar biasa adalah Biosaka dari Blitar.  Mari terus  kita sosialisasikan dan penggunaannya lebih  meningkat dar menjadi lebih banyak di seluruh Jatim bahkan Provinsi lain," pujinya.