Guru SD Respon Polemik Kebijakan Wisuda, Dianggap Membebani Orang Tua Siswa
- Viva
Adapun pengambilan voting ini, kada Dila, dilakukan jauh sebelum acara tersebut diselenggarakan, sehingga orang tua murid tidak terbebani dalam persoalan biaya.
Selain itu, Dila juga mengungkap SDN Pela Mampang 12 sejak lama telah meminta komite sekolah untuk membuka tabungan siswa. Tabungan ini diberlakukan sejak siswa masuk ke sekolah tersebut.
“Biasanya kita gunakan tabungan untuk menjenguk kalau ada siswa yang sakit, membeli perlengkapan kelas, kegiatan study tour hingga wisuda atau perpisahan. Setidaknya tabungan ini sedikit membantu agar orang tua gak mengeluakan uang terlalu banak saat ada kegiatan,” ujar Dila.
Sebelumnya diberitakan wisuda kelulusan dalam jenjang pendidikan TK, SD, SMP hingga SMA tengah jadi sorotan masyarakat, khususnya para orang tua murid belakangan ini.
Sejumlah argumen yang muncul menyebutkan bahwa wisuda hanya untuk perguruan tinggi, jika hal ini dilakukan mulai dari jenjang TK sampai SMA maka dikhawatirkan wisuda menjadi kehilangan makna.
Bukan cuma itu, penolakan wisuda untuk anak TK hingga SMA ini juga dinilai pemborosan dan sangat membebani para orang tua murid, pasalnya mereka harus mengeluarkan uang tidak sedikit demi terselenggaranya acara tersebut.
Bahkan, tak sedikit para orang tua yang mengeluhkan hal ini langsung kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim melalui akun Instagram resminya.