Bupati Trenggalek Sebut Budidaya Ikan Patin Bisa Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

"Dan disini cenderung daerah tidak ada banjir dan kemudian bikin kolam," tandasnya.

Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat

Beberapa Kelebihan Budidaya Ikan Patin

Sementara, Kepala Desa Sukowetan, Sururi mengungkapkan kaitannya pengelolaan tanah kas desa (TKD) menggunakan proses kerjasama dan menyewakan sebagai lahan kolam Ikan Patin. Harapan pemerintah, dengan membuka lahan secara otomatis  membuka lahan wisata edukasi patin.

Dirjen Perkebunan Dorong Luas Tanam di Trenggalek

"Mulai dari pengelolaan sampai pemeliharaan dan juga nanti jual belinya. Alhamdulillah saat ini warga kami ada sekitar 20 yang sudah bekerja," jelas Sururi.

Lurah Sukowetan menuturkan kelebihan budidaya Ikan Patin selanjutnya adalah tidak butuh lokasi yang banyak dan tidak menimbulkan aroma seperti ikan lainnya. 

Mas Ipin di Festival Pengendalian Lingkungan KLHK: Ekologi-Ekonomi Beriringan

"Bed kalau lele itu kotoran sampai bau, tapi patin tidak, jadi pas panen relatif baunya tidak menyengat," bebernya.

Ketiga, dengan kerjasama kepada pihak PT, tidak ada penjualan yang sistem tidak tertata. Berbeda jika tidak melalui PT seperti Ikan Lele, saat musimnya tidak laris bisa hanya laku per Kg Rp 10 ribu. Namun Ikan Patin tetap, kisaran Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu.

Halaman Selanjutnya
img_title