Khofifah Dorong Penerapan Pakaian dan Bahasa Daerah Bagi SMA Sederajat
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Guru bahasa tidak sekedar transfer of knowledge tapi harus bisa transfer of attitude, juga transfer of value," ungkapnya.
Khofifah pun menekankan, bahwa transfer of attitude ini adalah ruh dari semua keilmuan. Karena tingginya ilmu tanpa diikuti perilaku dan sikap yang baik akan menurunkan derajat keilmuan itu sendiri.
"Pelajaran bahasa daerah memang kategori muatan lokal. Tetapi bahasa daerah mengajarkan nilai, norma kehidupan sosial, sampai norma kehidupan kebangsaan dan tata krama nasional," tegasnya.
Tuntutan bersikap sopan santun, tata krama, unggah ungguh, menurut Khofifah, ada pada akar budaya dan terekspresikan melalui pelajaran bahasa dan budaya daerah. Salah satu hal yang menjadi fokus saat ini adalah komunikasi antara guru dan murid yang dibangun setara tetapi harus tetap menjaga sopan santun.
"Guru harusnya menjadi panutan dan teladan dan memberikan contoh karakter yang baik. Guru harus menjadi sosok yang siap untuk digugu dan ditiru," tandasnya.
Di akhir, Khofifah berharap para guru selain mendidik anak-anak untuk cakap berbahasa daerah, juga mampu membuat mereka memahami akar budaya dan nilai-nilai sosial budaya serta kearifan masing-masing daerah.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, melalui kegiatan ini para guru diharapkan bisa menguasai bahasa daerah serta mengajarkan nilai, sikap dan perilaku. Sekaligus untuk mengembangkan kompetensi guru yang lebih profesional.