Kasus DBD Muncul, Dinkes Trenggalek Gerak Cepat Lakukan Fogging
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim – Kasus Demam Berdarah (DBD) muncul di salah satu Desa Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Kejadian tersebut langsung direspon dengan melakukan fogging di radius beberapa ratus meter.
Kepala Desa Karanganom, Muntingah menjelaskan ada dua warganya yang positif terkena DBD di RT 14 dan RT 15. Pihaknya meminta untuk mencegah DBD yang pertama dengan memberikan Abate (obat pembasmi jentik-jentik nyamuk) serta melakukan pengasapan melalui menyemburkan racun pembunuh nyamuk dewasa.
"Akhirnya kami berhubungan dengan dinas terkait, Dinas Kesehatan Trenggalek dan Puskesmas. Akhirnya dari Trenggalek ditanggapi di fogging agar nyamuk yang menyerang warga nyamuk aides aigepty bisa hilang dan musnah," ujar Muntingah, Sabtu, 15 Juli 2023.
Pihaknya berterima kasih kepada dinas terkait yang bergerak cepat dalam merespon kasus DBD di wilayahnya. Selain fogging, keesokan harinya bakal dilakukan kerja bakti bersih-bersih lingkungan bersama-sama.
Ditambah lagi, kebetulan di Desa Karanganom menurut Muntingah ada anak mahasiswa yang sedang KKN. Ia menjelaskan mahasiswa KKN yang berasal dari Universitas Brawijaya dan UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta turut serta memberikan penyuluhan kebersihan dan memutus rantai jentik-jentik penyebab DBD.
"Didampingi Dinas Kesehatan langsung diadakan kerja bakti sosial melakukan penyuluhan dan anak KKN Unibraw dan UIN ikut membantu," terangnya.
Perihal kasus terkonfirmasi positif DBD lainnya, Muntingah mengaku sudah pernah terjadi namun tidak seperti kali ini. Penanganan sebelumnya hanya cukup dengan memberikan Obat Abate dan kebersihan lingkungan sudah selesai.
Kalau kasus ini, Pemdes Karanganom menduga jangan-jangan karena curah hujan yang tinggi beberapa waktu yang lalu. Sehingga perkembangan nyamuk yang menyebabkan DBD lebih pesat.
Akhirnya, Muntingah meminta dua kali dilakukan fogging. Ia juga mengimbau kepada masyarakat lebih mengerti tentang kebersihan lingkungan. Terutama, kader jumantik untuk mengerahkan memberikan Obat Abate untuk warga.
"Menindaklanjuti jentik-jentik yang ada di kamar mandi, di bak-bak yang mungkin tidak diganti airnya. Termasuk genangan air hujan di wadah dan lain sebagainya," jelasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek dr Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Kasus yang terkonfirmasi positif DB sudah ada puluhan tersebar di beberapa wilayah Trenggalek.
"Sampai bulan ini ada 77 kasus," jawabnya singkat.
Pantauan Viva Jatim, dua kasus yang ada di Desa Karanganom sembuh total selepas menjalani perawatan selama 5 hari. Dua hari berada di puskesmas terdekat belum menunjukkan penurunan, akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Tulungagung.