Kapolri Ungkap Ada 11 Tembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan

Petugas tembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.
Sumber :
  • AP/Yudha Prabowo

Jatim – Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa terjadi 11 kali penembakan gas air mata yang dilontarkan anak buahnya saat kericuhan suporter terjadi seusai pertandingan Persebaya Surabaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. Akibat Tragedi Kanjuruhan itu, 131 orang meninggal dunia.

Pesan Khusus Kapolri Usai Peristiwa Pembacokan Saksi Paslon di Sampang

“Ada 12 personel menembakkan gas air mata ke Tribun Selatan kurang lebih 7 tembakan, ke Tribun Utara 1 tembakan dan ke lapangan 3 tembakan," kata Jenderal Sigit saat konferensi pers penetapan enam tersangka Tragedi Kanjuruhan di Markas Polres Kota Malang pada Kamis, 6 Oktober 2022. 

Dia menjelaskan, petugas keamanan terpicu menembakkan gas air mata karena makin banyaknya penonton Arema FC yang turun ke lapangan. Namun, bukannya mereda, penonton justru tambah terkendali dan ada pula yang panik untuk menghindar dari selubungan gas air mata. Mereka berebutan untuk meninggalkan stadion. 

Menkop Budi Arie Diduga Terlibat Judol, Kapolri Siap Lakukan Pemeriksaan

Penonton yang terdesak, lanjut Kapolri kelahiran Ambon, 5 Mei 1969, itu, lalu berusaha keluar, kebanyakan lewat Pintu 3, 11, 12, 13, dan Pintu 14. Namun, mereka menemui jalan buntu karen pintu belum terbuka. Padahal, kata Sigit, menurut aturan PSSI, lima menit sebelum pertandingan berakhir, petugas sudah harus membuka semua pintu stadion.

"Saat itu pintu dibuka tapi tidak sepenuhnya. Hanya berukuran 1,5 meter dan para penjaga pintu atau steward tidak berada di tempat,” papar Sigit.

Kapolri Ungkap Strategi Jitu Wujudkan Swasembada Pangan dan Makan Bergizi Gratis

Sigit sebelumnya menyampaikan bahwa berdasarkan hasil gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup, penyidik menetapkan enam orang sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan. Mereka ialah Dirut LIB berinisial AHL, ketua panpel pertandingan berinisial H, security officer berinisial SS, Kabag Ops Polres Malang berinisial WSS, Danki 3 Brimob Polda Jatim berinisial H, dan Kepala Sat Samapta Polres Malang berinisial DSA.