Bicara di Depan Generasi Muda NU, Gus Sadad Paparkan Spirit Sarung Kiai

Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad atau Gus Sadad di acara GMNU.
Sumber :
  • Istimewa

Sidoarjo, VIVA Jatim – Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad atau Gus Sadad, hadir memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Daerah Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Jatim di Graha Delta Sidoarjo, Kamis, 2023. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Jatim itu memaparkan tentang spirit perjuangan kiai dan NU.

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

Di lingkungan masyarakat santri, ada kalimat masyhur yaitu ‘gocean’ sarung kiai. Menurut Gus Sadad, kalimat bijak itu tidak bisa dimaknai secara harfiah. Apa yang dimaksud dengan ‘gocean’ sarung kiai ialah berpegangan pada spirit perjuangan kiai. “Tangkap spiritnya, bukan abunya,” katanya menirukan diksi Presiden RI pertama, Bung Karno.

Spirit perjuangan kiai-kiai NU, lanjut doktor Ilmu Politik Islam pada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel itu, bertopang dalam empat nilai, yaitu tawasuth, tasamuh, tawazun, dan ta’adul. Keempat prinsip itu didasarkan pada referensi teks agama yang bersifat primer, yaitu Alquran.

Pembebasan Lahan JLS Masih Terkendala, Ini Langkah DPRD Jatim

“Tawasuth maknanya moderat, maka dengan prinsip ini menjauhkan kita dari cara pandang ekstrem di satu sisi, dan liberal di sisi lain,” tutur Gus Sadad.

Nah, prinsip-prinsip itulah menurut Gus Sadad yang akan membawa GMNU pada garis yang dituju oleh NU, yakni mewujudkan sebaik-baiknya umat, yang tergambar dalam mabadi khaira ummah.

DPRD Akan Kawal BUMD untuk Maksimalkan PAD Jatim

GMNU, papar anggota keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri itu, harus mampu mengejawantahkan nilai dan spirit perjuangan kiai NU itu dalam setiap gerakannya. 

“Tetapi pendekatan yang dilakukan oleh GMNU harus dengan style anak muda, harus berani melawan risiko salah, karena ini akan membawa kita menemukan cara terbaik secara kreatif,” tandas Gus Sadad.

- Anak muda, kata Sadad, punya ciri khas, yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, kreatif, kolaborarif, komunikatif. “Karena itu, anak muda tidak boleh kehilangan ciri khas ini,” kata Gus Sadad.