Puluhan SMP di Blitar Tidak Penuhi Pagu, Disdik Sebut Sekolah Swasta Masih Lebih Baik

Ilustrasi siswa SMP masuk di sekolah
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

Blitar, VIVA Jatim-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kini telah dimulai. Namun, dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih menyimpan catatan, yaitu masih banyak pagu sekolah belum terpenuhi.

MPLS Cetak Dua Rekor MURI, Gubernur Khofifah Komitmen Wujudkan MPLS Ramah

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Mariadi menjelaskan terkait PPDB tahun ini memang di Kota Bungkarno ini ada beberapa sekolah yang tidak memenuhi target pagu. Ia mengakui orang tua memilih menyekolahkan anaknya karena pelayanan di swasta lembaga keislaman lebih baik.

"Swasta memang pelayanannya juga lebih bagus, sehingga memang banyak yang kesana. Kalaupun kita terobosan-terobosan itu sudah kita lakukan misalnya sekolah sak ngajine," terangnya, Jum'at, 21 Juli 2023.

Riang Siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat di Jawa Timur

Ia juga mengakui, salah satu penyebab kekurangan siswa, memang output dari lulusan dari Sekolah Dasar (SD) tidak terlalu banyak. Sehingga memang terjadi kekurangan di jenjang SMP.

Oleh sebab itu, untuk kedepan dari Dinas Pendidikan mencari solusi di tahun depan akan menginstruksikan kepada Kepala Sekolah. Yaitu membuat peta wilayah analisa rencana PPDB, memetakan wilayah rencana siswa yang akan masuk 

Cerita MPLS SDN di Trenggalek yang Hanya Diikuti Satu Siswa

"Kalau bisa jemput bola dari masing-masing sekolah kita pertahankan sekolah seperti itu," ulasnya.

Mariadi mengungkapkan beberapa lembaga pendidikan dibawah naungan Diknas Blitar, khususnya di daerah pinggiran yang mendominasi. Seperti di wilayah Udanawu, wilayah selatan Blitar di Wonotirto, di Panggungrejo di SMP Satu Atap. 

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan mendorong untuk masing-masing lembaga membuat program, pembiasaan, maupun ekstrakurikuler menarik minat bakat siswa. Termasuk 'Program Sekolah Sak Ngajine'.

Program tersebut sudah beberapa tahun lalu diinisiasi untuk mengantisipasi dampak kemajuan teknologi informasi. Tujuan program ini menurut Mariasi anak bukan hanya dibekali ilmu agama, melainkan juga belajar kebaikan, pendidikan karakter sampai pembiasaan yang membentuk budi pekerti yang luhur.

"Disitu nanti ada pelajaran keagamaan pembiasaan dan sebagainya. Outputnya anak-anak supaya membentuk perilaku dan dalam bidang keagamaan juga lebih ditingkatkan," terangnya.

Sebagai informasi, data yang diperoleh Viva Jatim dari Disdik Blitar, jumlah lembaga se-Blitar ada SMPN 49 lembaga, pagu PPDB ada 326 rombel serta total siswa diterima 9.949 peserta didik .

Ada 28 lembaga yang memenuhi pagu, dan 21 lembaga yang tak memenuhi pagu. Sementara lembaga tertinggi tidak memenuhi pagu berada di wilayah selatan dan barat daerah perbatasan yaitu SMPN 2 Wonotirto, SMPN 2 Panggungrejo, SMPN 3 Kademangan Selanjutnya, SMPN 2 Udanawu, SMPN 2 Wates, SMPN 2 Bakung dan SMPN 3 Ponggok. Lalu, SMP Satap Kaligambir, SMP Satap Panggungrejo.