Pihak Ponpes Beberkan Alasan Pesantren Al-Jahra Bikin Acara Eksebisi dengan Soft Gun
- Instagram Ishal Bahrawi
Dia menjelaskan, kepolisian langsung mendatangi Pondok Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra begitu mengetahui foto siswi yang dinarasikan menenteng senjata laras panjang itu viral di media sosial. “Kami sudah mendatangi pesantren tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak pesantren tersebut, foto tersebut diambil di sela-sela MPLS yang diikuti siswa-siswi di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra. Saat MPLS, pihak sekolah menawarkan kegiatan ekstra kurikuler berupa eksebisi dengan didampingi sebuah organisasi atau lembaga profesional berbasis di Surakarta, Jawa Tengah.
Nah, salah satu peraga dalam kegiatan eksebisi yang ditawarkan itu ialah air soft gun. Setelah dikenalkan, kemudian diambillah sesi pemotretan beberapa siswi dengan pose sambil membawa air soft gun berbentuk senjata laras panjang. Foto tersebut kemudian dipampang di mading dan diunggah di akun medsos Pondok Pesantren Baitul Qur’an Al-Jahra.
“Nah, foto di akun media sosialnya pondok itu kemudian diambil oleh akun Islah Bahrawi,” ujar Kuncahyo.
Kepada pihak pondok, pihak kepolisian lantas memberikan pemahaman bahwa penggunaan air soft gun dalam sebuah kegiatan hanya boleh dilakukan oleh orang di atas usia 17 tahun. Sementara para siswa-siswi di pesantren tersebut usianya di bawah itu. Pihak pondok kemudian memutuskan untuk membatalkan kegiatan eksebisi tersebut.