Ketua TP PKK Trenggalek Sebut Angka Pernikahan Anak Menurun Jadi 2,1 Persen
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini memberikan ulasan dan best practice pernikahan anak saat Workshop Pencegahan Perkawinan Anak (Cepak) Bagi Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Dirinya mengklaim angka pernikahan anak mengalami penurunan hingga semester I di 2023.
"Sekarang dari 7,6 persen di 2021, pada 2022 di angka 6 persen. Lalu saat ini kita 2,1 persen. Kalau rata-rata jumlahnya sekitar 2000 anak, dari sekian anak yang ada di kabupaten kita," terang Novita Hardini, di Gedung Bhawarasa, Selasa, 1 Agustus 2023.
Novita menjelaskan bahwa yang menjadi kunci menangani pernikahan anak adalah ilmu dan pengetahuan. Lantaran, ia sendiri mengakui berasal dari anak biasa yang dulu dipaksa menikah untuk memperbaiki derajat ekonomi keluarga. Tapi dirinya yakin tanpa ilmu dan pengetahuan derajat tidak akan meningkat.
"Saya tidak butuh selain saya untuk bisa membantu. Maka dari itu bagi anak anak diluar sana tujuan utama harus meningkatkan ilmu dan pengetahuan untuk sebagai pelindung bagi kita sendiri di masa depan," ulasnya.
Founder Uprintis ini mengungkapkan banyak faktor yang melatar belakangi pernikahan anak di Bhumi Menak Sopal. Faktor dipengaruhi mulai perilaku sosial, budaya dalam membentuk perilaku sosial. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan langkah-langkah edukasi di semua elemen masyarakat.
"Mulai tokoh agama, orang tua anak, dan memberikan kita sadar kebijakan tidak selamanya power full. Masyarakat perlu diedukasi, perlu sentuhan keibuan bagaimana membutuhkan sosok panutan harus ditiru digugu sebagai masa depannya," paparnya.
Senada, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, Arumi Bachsin mengapresiasi angka pernikahan usia anak di Trenggalek menurun. Ia menjelaskan dalam setiap wilayah mempunyai tantangan berbeda beda. Akan tetapi, Kabupaten Trenggalek telah menunjukkan kiprahnya dalam melahirkan berbagai inovasi menjadi inspirasi bagi daerah lain.
