Hampir Dua Bulan Kasus Mutilasi Sidoarjo Tak Jua Terungkap, Ini Kata Polisi
- Nur Faishal/Viva Jatim
Sidoarjo, VIVA Jatim – Kasus penemuan potongan tubuh manusia yang terbungkus kantong plastik hijau hingga kini jadi misteri. Hampir dua bulan berlalu, Kepolisian Resor Kota Sidoarjo belum juga berhasil mengungkap. Bahkan, identitas korban juga belum terkuak.
Kasus itu berawal ketika warga menemukan kantong plastik berwarna hijau yang menguarkan bau menyengat di sebuah sungai kecil di bawah Jembatan Trosobo, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Sabtu, 10 Juni 2023.
Saat dibuka, ternyata kantong plastik hijau itu berisi tubuh manusia tanpa kaki dan tangan. Dua hari kemudian, 12 Juni 2023, potongan tubuh manusia bagian tangan dan kaki juga ditemukan di kawasan Kenpark Surabaya, Kecamatan Kenjeran. Potongan tubuh itu juga terbungkus kantong plastik hijau.
Potongan tubuh yang ditemukan di dua lokasi berbeda itu identik milik satu orang. Kepolisian Resor Kota Sidoarjo pun melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kematian korban. Namun, diduga kuat potongan tubuh itu adalah korban pembunuhan yang kemudian dimutilasi.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polresta Sidoarjo, Inspektus Polisi Satu Tri Novi Handono, mengaku hingga kini penyelidikan kasus tersebut belum ada perkembangan signifikan. “Masih penyelidikan,” katanya dikonfirmasi VIVA Jatim melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Belum juga terkuak mutilasi Sidoarjo, masyarakat Jatim kembali digegerkan penemuan potongan tubuh manusia di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Kepala Desa Japanan, Junaidi Catur, mengatakan, potongan tubuh manusia itu pertama kali ditemukan oleh pencari ikan bernama Sunawan (45) di saluran irigasi tepi jalan pada Jumat, 4 Agustus 2023 sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi tubuh mengenaskan dan tak mudah dikenali. Kepolisian setempat menduga kuat potongan tubuh itu adalah korban pembunuhan dengan cara dimutilasi. Polisi masih melakukan penyelidikan. Ahli forensik juga diikutkan untuk mengidentifikasi mayat terpotong-potong tersebut, sekaligus memastikan penyebab kematian korban.