Pakar Hukum UGM Sebut Baju Kampanye Ganjar Mirip Tahanan Nazi

Baju kampanye Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA Jatim – Bakal Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo dan para pendukungnya mengenakan kemeja garis-garis berwarna hitam-putih. Kemeja tersebut merupakan baju kampanye yang didesain oleh Presiden Joko Widodo untuk Pilpres 2024.

Club A380, Klubnya Para Ortu Dampingi Anak agar Lolos Seleksi PTN

Namun nampaknya ada yang mengganjal dari tampilan baju kampanye Ganjar Pranowo itu. Ya, Pakar hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar alias Uceng mengatakan baju tersebut mirip pakaian tahanan Nazi.

Mulanya, Uceng mengungkap adanya pekerjaan seorang analis yang bekerja menganalisis kecenderungan orang-orang di Indonesia. Termasuk menganalisis warna hingga pakaian kesukaan.

Polda Jatim Periksa 21 Saksi Kasus TPPU yang Seret Ahli Nuklir UGM

"Kira-kira orang Indonesia paling senang kalau iklan itu ditampilkan warna apa? Kalau baju kira-kira baju apa?" kata Uceng kepada wartawan, dikutip, Senin, 7 Agustus 2023.

Saat itu, Uceng langsung menyoroti baju kampanye hitam putih yang dikenalkan Ganjar ke relawannya saat menghadiri acara Silaturahmi 1 Muharam 1445 H di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juli 2023 lalu.

Ganjar Usul Hak Angket Pilpres, Ketua Golkar Jatim Sebut Salah Alamat

"Ini sekaligus mohon maaf ya, saya enggak tahu apakah Ganjar melakukan itu (analisis) ketika tampil kemarin (menggunakan baju kampanye hitam putih)," ucapnya.

Uceng menilai, motif garis hitam putih pada baju kampanye Ganjar itu sangat jelek. Ia secara terang-terangan juga tak tertarik membeli jika baju itu dipasarkan secara luas.

"Hitam putih tuh, saya enggak tahu ya, jelek banget, saya enggak tertarik beli sama sekali," kata dia.

Ganjar Diduga Tidak Gunakan Konsultan Sebelum Perkenalkan Baju Kampanye Tersebut

Lain halnya dengan baju kampanye Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bersanding dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2012 lalu.

Menurutnya, baju kampanye Jokowi-Ahok akan tetap menarik dibeli jika terlepas dari unsur politik sekalipun. Sementara baju kampanye Ganjar, menurut Uceng sama seperti pakaian yang dikenakan tahanan Nazi.

Uceng menduga, Ganjar tidak menggunakan konsultan lebih dulu sebelum memperkenalkan baju kampanye itu ke publik.

"Kalau Pak Jokowi, bagus tuh, kotak-kotak. Kalau bajunya Pak Jokowi saya tertarik beli, walaupun dilepaskan dari politiknya ya, kalau ada baju begitu dijual ada kemungkinan saya mau beli," tuturnya.

"Tapi, kalau baju hitam putih, kayak tahanan gitu loh, kayak tahanan Nazi. Saya agak jelek membayangkannya," tandas Uceng.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Ogah Beli Baju Kampanye Ganjar, Pakar Hukum Sebut Mirip Seragam Tahanan Nazi