Meski Dibentuk Nahdliyin, Gus Yahya Tegaskan PKB tidak Merepresentasikan NU
- Tangkapan layar Youtube TVNU
Jatim – Walaupun PKB lahir dari ulama dan tokoh-tokoh NU, Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan NU telah mengambil jarak dengan politik praktis, termasuk dekat dengan partai PKB. Ia mengatakan bahwa PKB bukan partai yang merepresentasikan NU.
"Enggak ada, enggak ada [keputusan bahwa PKB bukan merepresentasikan NU]. NU ini sudah keputusan Muktamar untuk mengambil jarak dari politik praktis, jadi semuanya sama saja," kata Gus Yahya di sela-sela forum Asean Intercultural and Interreligius Dialogue Conference (IIDC), Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.
Posisi NU, lanjut Gus Yahya, hanya sebagai fasilitator karena ada warga NU alias nahdliyin yang memiliki aspirasi ingin membuat partai. NU tidak ikut campur lagi dan melepaskan diri dari politik praktis setelah partai politik itu terbentuk.
"Sudah habis itu sudah sekarang semuanya tergantung pada upaya dari setiap aktor dan partai politik ini untuk memperjuangkan aspirasi rakyat termasuk di antaranya warga NU, Siapa yang mendapat kepercayaan? Ya, silakan," ujarnya.
Karena itu, Gus Yahya menekankan, tidak boleh ada calon presiden dan calon wakil presiden yang mengatasnamakan NU. Begitu juga dengan partai politik.
Baru-baru ini petinggi PKB dan NU berkomentar soal mandat NU. Perdebatan ini muncul setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan partainya akan memakai daya tarik NU untuk kepentingan Pilpres 2024. Menurut Muhaimin, PKB juga merupakan bagian dari NU.
"Penegasan NU-PKB, PKB-NU itu kan penguatan bagi kader-kader di bawah untuk terus solid, rapatkan barisan, pemilu sudah makin dekat. Itu sebetulnya penegasan komitmen juangnya, komitmen juang ke NU-an. Karena PKB ini banyak mandat perjuangan NU," kata Cak Imin di kantor pusat PKB, Jumat, 4 Agustus.