IGD Terpadu RSUD Soekandar Mojokerto Ditarget Selesai On Time, Saat Ini Capai 25 Persen

Pembangunan IGD Terpadu RSUD Soekandar Mojokerto Dikebut
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim –Pembangunan Instilasi Gawat Darurat (IGD) Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof dr Soekandar, Kabupaten Mojokerto terus dikebut. Pembangunan fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ditargetkan rampung on time atau tepat waktu.

2 Motor Adu Banteng di Trowulan Mojokerto, 2 Pengendaranya Sama-sama Tewas

Proyek strategis tersebut dimenangkan PT Pulau Intan Persana dari Bogor dengan nilai kontrak Rp 35,8 miliar dari pagu Rp 43 miliar.  Anggaran pembangunan IGD Terpadu bersumber dari RSUD Prof dr Soekandar selaku Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Direktur RSUD Prof dr Soekandar Djalu Naskutub mengatakan, pengerjaan IGD terpadu telah dimulai sejak akhir bulan Mei 2023 lalu. Ditargetkan selesai pada 30 November 2023.

Waspadai Lonjakan Pasien Diare Usai Lebaran, RSUD Dr Soegiri Lamongan Lakukan Ini

"Saat ini progres pembangunan mancapai 25 persen," katanya kepada Viva Jatim, Jumat, 18 Agustus 2023. 

Ia menjelaskan, gedung IGD Terpadu ini bakal dibangun 4 lantai dan dilengkapi layanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), radiologi, pemeriksaan laboratorium, serta ruangan operasi pasien gawat darurat (OK Emergensi). Sehingga pasien tak perlu mondar-mandir untuk mengakses berbagai layanan tersebut.

Jurus PC IBI Mojokerto Tekan AKI-AKB Melalui Sejumlah Program Bersama Pemkab

"Lantai 1 pelayanan PONEK dan IGD kegawatdaruratan, lantai 2 untuk persalinan, lantai 3 untuk bayi, dan lantai 4 untuk operasi," ungkap Djalu. 

Selain itu, pihaknya juga menggelontorkan anggaran untuk alat kesehatan, meja dan bed  yang akan digunakan di dalam gedung tersebut. Anggaran ini disiapkan melalui P-APBD tahun 2023. Sehingga, ia memproyeksikan awal tahun 2024 gedung IGD Terpadu sudah beroperasi. Namun, untuk ruang operasi akan disiapkan secara bertahap. 

"2024 awal sudah ready dan sudah beroperasi untuk lantai 1,2, dan 3. Sedangkan untuk kamar operasi masih bertahap," beber Djalu. 

Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdakab Mojokerto Yuni Laili Faizah mengungkapkan, proses lelang tender proyek pembangunan IGD Terpadu RSUD Soekandar telah melalui prosedur. Tahapan dimulai dari mengumumkan dalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) tahun 2023 oleh OPD pengampu, dalam hal ini RSUD Soekandar. 

Di bulan Maret 2023 mulai tahapan pembukaan tender. Sebelum dibuka, dokumen lebih dulu dikirim ke Inspektorat untuk dilakukan review (ditinjau) HPS-nya. "Setelah dokumen yang direview dinyatakan bisa dilakukan tender, maka baru kami melakukan pengumumam tender," terang Yuni. 

Lelang proyek gedung IGD terpadu ditawar oleh 24 kontraktor. Dari 24 penawar itu dilakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga. "Kalau di persyaratan teknis dan administrasi sudah gugur, maka tidak bisa dilanjutkan," katanya. 

Yuni menegaskan, proses verifikasi administrasi berjalan ketat sebagaimana Peraturan LKKP nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia. Dalam aturan tersebut, peralatan dan personel kerja merupakan persyaratan utama. 

"Kami lakukan klarifikasi satu persatu-satu persatu ke pemberi kerja. Kami mengerucut menetapkan nomor 6, 11, dan 12 yang  memenuhi syarat pemberi kerja. Lalu kita lakukan perengkingan harga," paparnya. 

Hanya ada 3 perusahaan yang dinyatakan memenuhi syarat. Hasil akhir, PT Pulau Intan Perdana dari Bogor memenangkan proyek rumah sakit pelat merah itu dengan penawaran Rp 35,8 miliar dari pagu Rp 43 miliar. 

Sebenarnya, Dari segi harga terdapat 5 perusahaan yang menawarkan harga lebih rendah namun digugurkan. Sebab, kata Yuni, tidak menenuhi kriteria. "Macam-macam, ada yang dari pengalamannya  personel tidak benar dan peralatan tidak sesuai,"  tandas Yuni.