Dampak Iklim Buat Kesehatan Anak Terganggu hingga Absen Sekolah

Anak Sekolah Dasar (SD) sedang menggendong adiknya.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Perempuan yang juga sebagai Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang ini tergantung kepada wawasan masing-masing orang tua terhadap bagaimana dia bisa mengantisipasi anak-anak dengan gizi yang baik. Dan menjaga supaya tidak mudah terkena, misalnya dia harus bermain dimana tidak banyak keluar rumah.

Trenggalek Terima Penghargaan dari UI Bidang Berkelanjutan

"Kalau orang tua ya wawasannya sudah cukup, tentu akan mudah mengenali dan mengantisipasi. Sekaligus mengatasi jika anaknya mengalami masalah-masalah kesehatan atau yang lainnya," terangnya.

Prof Mufidah juga mempertanyakan pemenuhan hak-hak ana.k perlu dilihat dari siapa. Apakah dari orang tua, dari masyarakat atau dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan berkaitan dengan iklim. Jika dari yang paling banyak pemenuhan hak anak, yang langsung berhadapan secara intens adalah orang tua.

Gangguan Jiwa pada Anak di Jatim Meninggi, Salah Satunya Akibat Pornografi

Peran orang tua menurutnya, adanya perubahan seperti ini harus memahami bagaimana anak-anak harus diproteksi sedemikian rupa. Terlebih dalam pemenuhan hak untuk mendapatkan pendidikan, untuk belajar dengan tenang.

Lalu, tak kalah penting adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar anak berupa makan dan kebutuhan gizi dan sebagainya. Pemenuhan tersebut untuk memperkuat daya tahan tubuh, sehingga ketika anak belajar tidak terganggu dengan perubahan iklim di lingkungannya berada.

Atasi Perubahan Iklim, Schneider Electric Serukan Collaboration & Innovation for Impact

"Kalau mohon maaf, orang tuanya yang tidak berkecukupan untuk memenuhi gizi dan sebagainya. Juga akan berpengaruh pada daya tahan tubuh anak-anak di sekolah. Ya pasti akan berpengaruh menjadi tidak efektif," ulasnya.

Perempuan kelahiran Bojonegoro September 1960 ini juga menambahkan perlu ada edukasi kepada masyarakat, supaya bisa memberikan perlindungan kepada anak-anak. Baik yang tidak sekolah maupun yang masih dalam perawatan orang tua, seperti balita, batita dan anak pra sekolah di bawah 5 tahun.

Halaman Selanjutnya
img_title