Tutus Setiawan, Pria Disabilitas Pemerhati Pendidikan Tunanetra

Tutus Setiawan, Peraih SATU Indonesia Award 2015
Sumber :
  • Youtube Radio Braille Surabaya

Ia mengaku tidaklah mudah meyakini banyak pihak bahwa kaum disabilitas juga bisa berkontribusi besar. Ia pun bersama rekan-rekannya menggelar seminar, diskusi, dan berbagi gagasan dengan para pemangku kebijakan serta stakeholder agar bisa memberikan porsi yang sama di semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan.

Kisah Sukses Rizki Hamdani Ciptakan Sistem Pertanian Terpadu di Pesantren

"Banyak diskriminasi yang dialami penyandang disabilitas tunanetra ini. Contohnya, pihak sekolah seringkali menolak mereka masuk dengan alasan tidak adanya alat-alat yang memadai dan sebagainya. Padahal mereka punya hak untuk menganyam pendidikan setinggi-tingginya," tambahnya.

Kini, Tutus Setiawan berporfesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tepatnya pendidik di sekolah khusus tunanetra bernama Yayasan Pendidikan Anak Buta (PAB). Selain itu, ia juga terus aktif mendidik dan mendamping penyandang tunanetra di luar jam-jam sekolah.

Hendro Sang Pionir Pendidikan Robotika, Sukses Cetak Siswa Juara Internasional

"Salah satunya di kegiatan-kegiatan insidentil. Misalnya memberikan pelatihan jurnalistik, agar mereka juga bisa menjadi seorang jurnalis yang kompeten. Mendampingi dan mengajari mereka dalam menyiapkan sebuah acara, dan sebagainya," jelasnya.

Bagi Tutus, mendidik anak-anak tunanetra memiliki keistimewaan tersendiri. Sebab dari situ ia tertantang untuk mengasah kreativitas menciptakan metode dan media pembelajaran yang tepat. Seperti alat-alat peraga timbul yang bisa diraba, serta memanfaatkan indra-indra lain yang masih berfungsi normal.

Pemprov Jatim Berdayakan Difabel Lewat Pelatihan Enterpreneurship

"Jadi kita gunakan alat-alat peraga tang sifatnya timbul untuk mengenalkan sesuatu. Kemudian juga memanfaatkan indra lain yang masih normal. Seperti pendengaran, rasa, dan sebagainya. Apalagi seiring kemajuan teknologi, proses pembelajaran semakin mudah dan tepat," paparnya.

Bahkan, Tutus Setiawan tak hanya melatih dan mengajari mereka dari aspek kognitifnya. Melainkan juga melatih skill atau keahlian. Hal itu dianggap penting agar bisa hidup mandiri tanpa bergantung kepada bantuan orang lain.

Halaman Selanjutnya
img_title