Musim Kemarau, Waduk Wonorejo Tetap Suplai Air Ribuan Hektar Persawahan

Waduk Wonorejo Tulungagung tampung 109 juta meter kubik air
Sumber :
  • Instagram @jalanjalantulungagung

Tulungagung, VIVA Jatim –Salah satu waduk terbesar di Indonesia adalah Waduk Wonorejo yang terletak di Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung. Meski di musim kemarau, waduk tetap menyuplai untuk kebutuhan irigasi persawahan ribuan hektare.

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

Kepala Sub Divisi Jasa ASA I/3 Perum Jasa Tirta I, Indra Nurdianyoto menjelaskan saat ini musim kemarau Waduk Wonorejo mempunyai Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW) 169,92 meter. Waduk Wonorejo akan terus melakukan rilis atau pelepasan air hingga nanti masa pengisian di musim penghujan November 2023.

"Posisi periode sekarang kita waktunya rilis air ke hilir. Hilirnya Irigasi Pahingan daerah Kecamatan Gondang luasan 551 hektar. Layanan irigasi di Kauman 1.378 hektar,  Brader dan di Kluwih, total kita yang di Kali Song 1.800 hektar," ungkap Indra Nurdianyoto saat dikonfirmasi, Kamis, 21 September 2023.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

Waduk yang menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara ini menurutnya, tak hanya memasok air untuk irigasi persawahan. Melainkan juga berbagai kebutuhan air lainnya mulai dari pembangkit listrik, industri, hingga PDAM di wilayah Tulungagung.

"Termasuk juga menyuplai Pabrik Gula Mojopanggung, 250 liter/detik dan juga untuk tambahan suplai ke Sungai Brantas," bebernya.

Bayi Kembar Siam di Tulungaung Tercover BPJS, dari Sebelum hingga Usai Operasi

Indra menjelaskan untuk penurun volume harian, bendungan yang diresmikan pada tanggal 21 Juni 2001 oleh Wakil Presiden Indonesia saat itu, Megawati Sukarnoputri ini mengalami penurunan 13 sampai 15 cm per hari.

Ia menyarankan untuk pola tanam area persawahan mengikuti dari Dinas Pertanian Tulungagung dan juga dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur.

Jika posisi ideal, pola tanam persawahan  secara berurutan yaitu padi, padi, palawija. 

Sementara, untuk musim penghujan, pihaknya  masuk ke pengisian waduk dimulai di awal November sampai Mei tahun 2024. Lalu untuk kondisi tampungan yang sudah berkurang di puncak tertingga di bulan Oktober 2023.

"Puncak kemarau di Oktober nanti setelah kemarau berakhir akan mengisi di musim penghujan. Karena prediksi BMKG El Nino, kami sih berharap pemakaian air menyesuaikan kondisi musim," ulasnya.

Ia menginformasikan, saat ini memang kebutuhan petani cukup banyak. Lewat media, dirinya mengimbau supaya tetap mengikuti pola tanam yang ditetapkan dinas terkait. Sehingga kebutuhan airnya cukup sampai di Oktober 2023 mendatang.

"Kalau musim penghujan targetnya jumlah volume air. kami ditargetkan di puncak bulan Mei dengan elevasi water level 183 meter itu tampungan kurang lebih 109 juta meter kubik," pungkasnya.

Sebagai informasi, data volume outflow total Bendungan Wonorejo Tahun 2023 hingga September sebagai berikut Januari 23,549 juta meter kubik. Februari sebanyak 14,172 juta meter kubik.

Selanjutnya, elevasi di bulan Maret 13,609 juta meter kubik, April 9,079 juta meter kubik. Lalu di Mei ada pelepasan 9,496 juta meter kubik. Disusul bulan Juni 8.973 juta meter kubik.

Sementara di bulan Juni sebanyak 12,989 juta meter kubik, bulan Agustus 14,171 juta meter kubik. Serta di bulan September ini sebanyak 6,605 juta meter kubik. Sehingga total elevasi 112, 646 juta meter kubik.