Ratusan Warga Sumberagung Blitar Tuntut Perbaikan Jalan Gegara Tambang Pasir
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Blitar, VIVA Jatim-Tiga ratusan warga di 3 RW Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar turun aksi ke jalan menuntut perbaikan jalan.
Pasalnya sudah bertahun-tahun warga terdampak jalan rusak, debu, hingga kebisingan lalu lalang truk kendaraan 24 jam.
Koordinator Aksi, Agus Ansori (53) mengungkapkan bahwa jalan rusak seperti ini lantaran terkena beban tonase berlebihan. Warga akhirnya terkena debu yang mengganggu kesehatan setiap hari. Setelah itu ada kebisingan lalu lintas kendaraan (tambang) 24 jam.
"Sekitar 300-400 truk yang lalu-lalang setiap hari malam 24jam. Tuntutan warga ya tidak usah lewat jalan sini. Tadi ada warga yang begini boleh lewat sini jika diperbaiki dahulu dengan dicor sesuai dengan tonase truk," ungkap Agus Ansori saat dikonfirmasi, Minggu, 8 Oktober 2023.
Disinggung aksi lanjutan, pria yang sibuk mengajar ini menuturkan tidak ada aksi lanjutan dan tidak tenggang waktu. Sebab, warga menuntut untuk tidak usah lewat jalan desa, kecuali jalan dicor terlebih dahulu.
Jika tetap memaksa lewat, pihaknya tidak menghentikan aktivitas tambang, dan tetap membiarkan tambang terus beroperasi. Namun silahkan lewat jalan lain, sebab hanya mengamankan jalan desa.
"Kami tidak ada kami itu mengutik-utik tambang. Silahkan tambang mau beroperasi sampai kapanpun silahkan, itu kan ada izinnya. Tidak tahu resmi atau tidak. Kan pasti ada yang mengizinkan," terangnya.
Agus berharap, warga menginkan jalan kembali bagus, udara tidak berpolusi dengan debu sampai tidur bisa dengan nyenyak. Terlebih, dari warga banyak yang terserang batuk-batuk dan gajela infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Yang terkena itu lebih kalau 20 utamanya di pinggir jalan yang lansia dan anak-anak kecil itu rentan sekali," ulasnya.
Agus mengaku, warga yang terdampak sebanyak jalan yang dilalui truk bermuatan pasir. Yaitu melintas d 8 RT, yang ada di 3 RW meliputi RW 7, RW 6, RW 5 masuk Dusun Rejokaton, Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari.
Senada, Kepala Desa Sumberagung, Sugiono menuturkan pihaknya sebagai kepala desa menuruti kemauan warga. Sebab, jalan desa kurang lebih 2 KM yang dilewati lalu lalang truk kondisinya rusak berat. Tambang Pasir yang berada di dekat desa ada yang menggunakan alat berat dan ada juga dengan manual.
"Jujur kami di desa ada potensi pasir, sebenarnya saya tidak mengizinkan dan juga tidak melarang, monggo. Yang penting jalan ya harus diopeni, jangan sampaj rusak harus dirawat," ujar Sugiono.
Kedua, ia mengaku harus ada kompensasi kepada masyarakat. Dulu ada, kompensasi setiap bulan setiap rumah mendapat Rp 50 ribu serta ikut kontribusi RT ada kasnya. Namun dengan berjalannya waktu, berganti pengelola, itu belum dijalankan.
"Setelah itu tidak ada pemasukan, macet. Kami akan hari raya menyemir saya minta partisipasi, kami hanya mendapat 25 juta. Padahal habisnya 100 lebih, jalan yang dilewati, tidak semua. Kami punya hutang 50an juta, akhirnya seperti itu," tandasnya.