Bambang Haryo Sebut Sumber Air Brantas Menyusut 70 Persen, Desak Pemerintah Ambil Tindakan

Bambang Haryo saat berkunjung ke sumber air Brantas di Kota Batu.
Sumber :
  • Istimewa

Sidoarjo, VIVA Jatim – Politikus senior dari Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyampaikan bahwa sumber air di Sungai Brantas saat ini menyusut hingga 70 persen. Padahal, air di sungai tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian, termasuk di Kabupaten Sidoarjo. BHS pun mendesak pemerintah segera menangani itu.

KM Dharma Kencana V Beroperasi, Kapal Cepat Berkapasitas 1.400 Penumpang-300 Mobil

Desakan penyelamatan sumber air Sungai Brantas itu disampaikan BHS setelah adanya keluhan dari sejumlah petani di Sidoarjo yang mengalami kesulitan air untuk pertanian mereka. BHS kemudian melakukan pengecekan ke Bendungan Pintu Air Rolak Songo untuk mengetahui secara pasti benar tidaknya keluhan petani tersebut.

“Saya lihat sendiri ke Bendungan Pintu Air Rolak Songo, ternyata jumlah debit air memang terjadi penyusutan sangat besar, hanya bisa cukup untuk pengairan bila pengelolaan pintu air di hilir sungai diperhatikan agar air tidak terbuang percuma ke laut," kata BHS dalam keterangannya, Minggu, 8 Oktober 2023. 

Kompak! Pemprov dan 38 kabupaten-kota Se Jatim Raih WTP 2 Tahun Berturut-turut

Legislator DPR RI periode 2014-2019 itu mengaku kemudian melakukan pengecekan di titik sumber air Brantas di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Berdasarkan hasil pengecekannya, diterima informasi bahwa memang terjadi penurunan titik sumber air Brantas yang sangat drastis sepanjang tahun 2005-2016. 

“Sumber Air Brantas di tahun 2005 masih ada 200 titik, tahun 2011 menurun menjadi 150 titik. Di tahun 2015 menyusut lagi menjadi 102 titik dan saat ini sungguh sangat memprihatinkan, karena di tahun 2016 menurun hingga tinggal 57 titik sumber air," papar BHS.

SMKN 1 Sidoarjo Gandeng Kekean Wastra Gelar Pameran di Hongkong

Dewan Pakar DPP Partai Gerindra itu menambahkan, apabila tidak ada penanganan dan terjadi penyusutan kembali, dikhawatirkan pertanian, perikanan dan sumber air bersih di sebagian besar wilayah Jawa Timur akan gagal panen sehingga mempengaruhi ekonomi dan bahkan kehidupan masyarakat Jatim.

“Pemerintah pusat dan provinsi seharusnya menindaklanjuti untuk melakukan pencegahan akan terjadinya pengurangan titik sumber air Brantas, dengan mensterilkan wilayah titik sumber air tersebut jangan sampai tergusur oleh pertanian dan pemukiman dengan regulasi-regulasi yang ketat. Agar sumber air tidak mengalami penyusutan karena air merupakan sumber kehidupan," ungkap BHS.

Halaman Selanjutnya
img_title