Khofifah Apresiasi Pabrik Tebu di Tulungagung Produksi 2 Kali Setahun
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
"Pasalnya akan ada tebu yang digiling any time. Harus ada mekanisme kalau hari ini di sini dipanen, lalu bulan depan bulan berikutnya selalu ada yang dipanen di dalam area yang sudah yang dilakukan proses pemetaan," bebernya.
Sementara, kerjasama para pihak implementasi di lapangan untuk petani cukup membantu. Ada yang mendukung permodalan seperti Bank Jatim, Bank UMKM. Ada yang mensupport dari segi perpupukan yaitu Pupuk Kaltim.
"Itu saya rasa dari rejotangan dan Tulungagung bisa menjadi referensi industri pergulaan nasional," jelasnya.
Senada, Pimpinan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Tebu PT Inti Rosan, Muhammad Setiadi mengungkapkan per hektar lahan tebu akan dimaksimalisasi.
Kelompoknya bakal mendapat pendampingan sehingga target per hektar mencapai 100 ton.
"Dari peningkatan 70 ke-100 ton, kita menggunakan sistem pupuk yang kita bawa adopsi adalah non subsidi," ulas Setiadi.
Ia mengaku, Gapoktan Tebu mengarahkan budidaya untuk proses tanam dengan pupuk non subsidi. Saat ini masih memenuhi kebutuhan pasar lokal, per hari bisa menghasilkan 500 ton.