Khofifah Gandeng ITS dan Unicef Resmikan Program Digital Skill
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Anak-anak harus jadi game changer. Karena anak-anak punya kemampuan mengubah keadaan yang semula tidak bisa menjadi bisa. Ini juga membangun semangat bahwa anak-anak mampu," katanya.
Sedangkan kepada para kepala sekolah, Khofifah berpesan agar mereka bisa menjadi enabler leader atau pemimpin pemungkin. Ia berharap mereka dapat menciptakan ruang dengan penuh kemungkinan untuk mencapai cita-cita dan kesuksesan.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga memberikan trophy kepada juara pertama dari 36 kategori MEA. Antara lain Inovasi Media Pembelajaran, Desain Website Usaha Siswa, Desain Motif Batik Nusantara, Transaksi Terbesar Festival Ramadhan, Desain Grafis, Fotografi, Video Editing, Perawatan dan Perbaikan Alat Ektronika, serta Tune Up Sepeda Motor.
Tak lupa, dirinya juga meninjau stand SMA Double Track yang dihadiri segenap kabupaten/kota Jawa Timur.
Sementara itu, Chief of Java Field Office UNICEF Tubagus Arie Rukmantara mengatakan bahwa ia jatuh hati dengan SMA Double Track setelah Gubernur Khofifah banyak memperkenalkan Double Track di banyak kesempatan.
"Saat itu saya mengatakan bahwa tidak perlu Unicef bikin formulasi sendiri, karena sudah ada Double Track ini. Jadi di Unicef kami bilang kalau for every child, we have East Java as a role model," katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa populasi anak di Jatim tinggi sekali. Sehingga harus dipastikan setiap anak berkualitas dan maju agar dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di Indonesia.