Polres Tulungagung Ajak Perguruan Silat Bisa Tertibkan Tugunya Sendiri
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
"Oknum-oknum ini saat bermasalah menggunakan atribut silatmya. Sehingga ini menyebabkan masalah sosial luar biasa, khususnya di wilayah selatan (Tulungagung)," bebernya.
Ia menambahkan, melihat permasalahan adanya hal-hal berkaitan tugu silat di pinggir jalan. Ada beberapa yang meempari tugu membuat terjadi konflik, bahkan hingga merusak sekitar yang menciderai sebuah perguruan silat.
"Demi kepentingan masyarakat umum tidak perlu mati-matian untuk dipertahankan. Kita bisa menampilkam bahwa Tulungagung adalah kabupaten yang tertib dan aman," pungkasnya.
Sementara Ketua Rayon PSHT Terate Besuki, Suwanto mengatakan di wilayahnya sering kumpul ngopi bareng bersama pergurun lain. Perihal imbauan pembongkaran tugu jika sudah menjadi aturan langsung saja dilaksanakan.
"Sejak tajun 90an saya ikut perguruan, kalau masih ribut soal ini saya sendiri malu. Jika sudah aturan tertibkan, tegas saya. Tapi kalau masih musyawarah dengan kepala desa kasihan. Kalau aturan surat kalau tidak dibongkar, bongkar saja. Saya inginnya seperti itu," terang Suwanto.
Dirinya mengaku di daerahnya paling banyak perguruan di besuki, sebetulnya konflik ini tidak dari pengurus, melainkan ada yang berasal dari tokoh pautan.
Setiap wilayah, anak-anak perguruan ada tokoh yang dijadikan panutan, tidak selalu tokoh pengurus organisasi, bahkan pengaruh lebih besar.