Tolak Tambang Emas Trenggalek, Warga Sambat ke Menteri Hadi Tjahjanto
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Aksi penolakan warga terhadap proyek tambang emas di Kabupaten Trenggalek berlanjut. Karena belum mendapatkan hasil, Aliansi Rakyat Trenggalek lantas mendatangi kantor Kementerian ATR/BPN di Jakarta. Di hadapan Menteri ATR Hadi Tjahjanto, mereka menyampaikan tuntutan agar tambang emas Trenggalek dihentikan.
Juru bicara Aliansi Rakyat Trenggalek Trigus Dodik Susilo menjelaskan, warga yang menggeruduk Kementerian ATR sebanyak 39 orang, terdiri dari warga Trenggalek sebanyak 36 orang dan tiga warga Banyuwangi yang juga mendukung penolakan tambang emas Trenggalek. ada juga perwakilan dari organisasi lokal dan nasional.
"Yang nasional ada Muhammadiyah, GP Ansor Trenggalek. Lalu Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Gereja, itu untuk peserta yang datang ke sini (Jakarta),” kata Trigus dikonfirmasi pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Di Kementerian ATR, Trigus mengaku warga ditemui langsung oleh Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto. Sayang, Trigus ogah menjelaskan hasil audiensi yang terjadi antara warga dengan Hadi yang mantan Panglima TNI itu. Namun, intinya warga menyampaikan menolak tambang emas Trenggalek.
"[Kami akan terus menolak] Sampai izin IUP OP-nya dicabut. Dan ini merupakan langkah awal dari kita dan kita harus memiliki napas panjang untuk membuat gerakan penolakan tambang,” kata Trigus.
Selain ke ATR/BPN, Trigus mengaku warga juga menyampaikan tuntutan ke kementerian lainnya. “Setelah dari ATR/BPN, kami ke Kementerian LH dan juga Dirjen Minerba ESDM yang kita datangi ke sana,” paparnya.
Untuk diketahui, polemik tambang emas Trenggalek bermula ketika terbit Surat Keputusan (SK) Bupati Trenggalek nomor 702/2005. SK tersebut terkait izin konsesi eksplorasi pertambangan seluas 17.586 hektare kepada PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).