Banjir Limbah Pabrik Gula di Tulungagung Genangi Rumah Warga
- VIVA Jatim/Madchan Jazuli
Jatim – Beberapa hari pada pekan lalu curah hujan menyebabkan banjir dan tanah longsor melanda sejumlah titik di Tulungagung. Kali ini tidak ada hujan, namun warga RT 2 RW 2 Dusun Krajan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman harus merasakan banjir yang diduga berasal dari limbah pabrik gula Mojopanggung.
Kondisi luapan banjir juga tidak seperti biasanya yang bercampur lumpur atau sampah. Melainkan berwarna gelap dan panas.
"Padahal keadaan tidak ada hujan. Kemeluk seperti air godokan (rebusan). Datang pas waktu setelah maghrib seperti air umop (mendidih) keluk-keluk itu panas dan baunya tidak enak," ujar PN (58) salah satu warga saat ditemui Viva Jatim, Rabu 26 Oktober 2022.
Ia menuturkan, banjir yang diduga dari luapan limbah pabrik gula tersebut terjadi berulang kali sejak Jumat 21 Oktober 2022 lalu. Yang paling parah 3 hari lalu dengan ketinggian sekitar 1 meter.
"Tahun-tahun sebelumnya banjir tapi tidak separah ini. Sering banjir, tapi ini parah. Nah ini pasti terjadi malam hari, ketika air mengalir ke selatan semua orang tidak berani tidur," paparnya.
Pantauan Viva Jatim pukul 15.00 WIB, air limbah sudah surut. Namun, bekas banjir masih tampak di tembok warga. Begitu juga aliran air masih menggenangi lahan cekung warga.
Sejauh ini belum respon dari pemerintah desa setempat maupun pihak RT. Bahkan hingga kini, belum ada pihak yang melihat kondisi warga yang terdampak banjir.
"Yang diharapkan bagaimana dibantu atau bagaimana supaya tidak masuk rumah-rumah warga," tegasnya.
Dia menambahkan, setidaknya ada 2 RT dengan kurang lebih 20 rumah terdampak banjir luapan limbah tersebut. Akibat banjir itu, aktifitas sehari-hari warga terhambat, termasuk mengganggu pekerjaan warga.
"Karena mau ditinggal kerja rumah tidak bisa, ditinggal otomatis untuk bersih-bersih dulu. Otomatis mengganggu pekerjaan dan tidak bisa bekerja," pungkasnya.
Saat dikonfirmasi via nomor telepon pihak Pabrik Gula, nomor yang tertera belum bisa dihubungi. Begitu juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung hingga kini juga belum ada balasan konfirmasi.