Muhammadiyah Kecewa Gibran Tak Penuhi Undangan Dialog Publik di Surabaya

Prabowo Subianto bersama sekretaris PP Muhammadiyah
Sumber :
  • Viva Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, Viva Jatim - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju yang mendampingi Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024 batal hadir di acara Dialog Publik yang digelar Muhammadiyah di Surabaya. Pihak penyelenggara mengaku kecewa atas ketidakhadiran Gibran.

Bayu Airlangga Apresiasi Langkah Prabowo Belajar Program Makan Bergizi Gratis dari Brasil

Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada wartawan menyampaikan, kesempatan menghadirkan pasangan Capres maupun Cawapres dalam acara dialog ilmiah tidak sebebas ketika sudah memasuki masa kampanye. Karena harus meminta izin penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu.

"Sekarang kan sudah masa mendekati kampanye dan kalau mengundang beliau (Gibran) tentu sudah tidak leluasa bagi Muhammadiyah karena sudah di bawah koordinasi dan di bawah pengawasan dari Bawaslu dan KPU. Karena itu kalau toh misalnya Mas Gibran akan berdialog dengan Muhammadiyah kami akan harus komunikasi dengan KPU sebagai penyelnggara Pemilu, kalau sekarang memang belum masa kampanye jadi kami memyelenggarakan Dialog Publik ini di kampus sebagai bagian dari dialog dan kajian ilmiah atas visi misi yang ditawarkan," papar Abdul Mu'ti.

Operasi Astra Cita 18 Hari, Polres Gresik Amankan 22 Tersangka Judol dan Narkoba

Oleh sebab itu, atas ketidakhadiran Gibran Rakabuming Raka di acara Dialog Publik yang baru saja digelar, PP Muhammadiyah mengaku sangat menyayangkan, mengingat masa kampanye sudah hampir tiba. Yakni dimulai tanggal 28 November 2023, pekan depan.

"Kami sebenarnya sangat menyayangkan, tapi itu semua sudah kita berikan kesempatan sudah kita berikan ruang bahkan jadwal pun kita sepakati untuk kita sesuaikan," lanjut dia.

Sempat Tertunda, KPU Bojonegoro Akhirnya Malam Ini Gelar Debat Ke Dua

Meski begitu, pihaknya tak ambil pusing. Karena kemauan memenuhi undangan untuk berdialog, diluar kewenangan Muhammadiyah.

"Tapi kalau sudah tidak datang its beyon our otority, sudah di luar otoritas kita," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
img_title