Wali Kota Surabaya Minta Pelaku Penganiayaan Anggota Satpol PP Ditangkap : Bagaimanapun Caranya!

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Sumber :
  • Viva Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA JatimWali Kota Surabaya Eri Cahyadi tegas meminta kepolisian segera menangkap oknum buruh terduga pelaku penganiayaan dua anggota Satpol PP saat demonstrasi kenaikan upah, pada Kamis 30 November 2023, kemarin.

Kasus Santri di Lamongan Diikat dan Dibanting, Ini Kata Pengurus Pesantren

Menurut Eri, aksi kedua Satpol PP dengan memberikan akses bagi pengguna jalan yang terlambat bekerja karena blokade buruh merupakan bentuk pelayanan Pemerintah Kota Surabaya kepada masyarakat yang patut dijadikan contoh, bukan malah dihakimi.

Oleh sebab itu pihaknya meminta polisi segera mengejar dan menangkap para pelaku penganiayaan.

Santri Pesantren di Lamongan Diduga Dianiaya Teman, Tangan-kaki Diikat Lalu Dibanting

"Bagaimanapun caranya (pelaku) harus ditangkap," tegas Eri di hadapan awak media, Jumat 1 Desember 2023.

Kepada buruh, Eri mempersilahkan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi yang dianut bangsa ini. Hanya saja ia menekankan pentingnya menyampaikan pendapat dengan cara santun.

Seru-seruan Nobar Indonesia Vs Irak di Gelora 10 November Surabaya Nanti Malam

"Ojo ngelarani wong koyok ngunu, wong podo-podo menungsone (jangan menyakiti orang lain seperti itu, karena sesama manusia)," lanjutnya.

"Oleh karena itu saya minta (aparat kepolisian), kejar terus sampai tertangkap," tandas Eri.

Diberitakan sebelumnya, dua orang petugas Satpol PP yang sedang mengamankan aksi demo buruh justru dianiaya oleh peserta unjuk rasa. Kedua petugas bernama Abdul Muid Kafi (25) warga Sawahan dan Tareq Aziz (31) warga Krembangan, Kota Surabaya.

Ketika itu waktu menunjukkan pukul 14.40 WIB, arak-arakan demonstran dari Gasper (sebelumnya ditulis Garda Metal) melintasi Jalan Ahmad Yani Surabaya hendak menuju Kantor Gubernur Jawa Timur.

Tepat di Taman Pelangi, arus lalu lintas macet total karena buruh memperlambat iring-iringan kendaraan bermotor. Lalu ada beberapa pengguna jalan yang meminta dibukakan jalan karena terlambat kerja, sehingga para korban mendekati rombongan demonstran supaya memberi jalan dan blokade dibuka namun tiba-tiba korban Abdul Muid dipukul dari arah depan dan kepala bagian belakang.

Korban Tareq Aziz saat ingin membantu korban Abdul Muid, justru ikut dipukul dan diinjak-injak oleh rombongan demonstran sehingga mengakibatkan tulang belakang korban retak.

Pada saat yang sama korban Abdul Muid juga dikeroyok oleh peserta unjuk rasa hingga mengakibatkan sakit kepala belakang dan sakit di bagian rusuk.

Mengetahui hal itu, petugas kepolisian yang berada di lokasi langsung mengamankan kedua korban penganiayaan dan membawanya menjauh dari amukan massa buruh.