Perintah Megawati, Anggota F PDIP Surabaya Sambang Roso ke Warga MBR

Anggota F PDIP Surabaya, Anas Karno sambang roso
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Jatim – Anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya Anas Karno 'sambung roso' menyapa warga penghuni Rusunawa Keputih pada Jumat malam 28 Oktober 2022.

Sempat Direvitalisasi, Kondisi Bunker Tegalsari Surabaya Kini Tak Terurus

Anas mengatakan, menyapa masyarakat secara langsung dan menyerap semua aspirasinya, bukan hanya tugasnya sebagai wakil rakyat, melainkan juga perintah langsung dari ketua umumnya, Megawati.

"Bu Mega sudah mengingatkan, bahwa jebakan utama kader partai adalah perasaan mapan. Cenderung terjebak dalam kehidupan hedonis,” terang Anas.  

Pemprov Jatim Gandeng Marketplace Dorong Digitalisasi UMKM

“Bahwa seakan menjadi pemenang pemilu sudah cukup sehingga tak mau bekerja keras, dan masuk dalam alam pikir kapitalisme yang sebenarnya harus dilawan dengan gotong-royong," sambungnya. 

Karenanya, masih kata Anas, kader PDIP  harus mendorong spirit perjuangan, mencari tantangan untuk menjalankan ajaran Bung Karno (Presiden pertama RI, Soekarno).

Jangan Lupa! Hari Minggu Rujakan di Festival Rujak Uleg di Balai Kota Surabaya

Baca juga: DKPP Minta Tambahan Anggaran Rp 10 M, DPRD Surabaya: Realistis

"Dan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tertinggi. Sehingga kader bergerak, berinisiatif dengan kesadarannya, tanpa harus diperintah lebih dulu," tegasnya.

Sementara di acara sambang roso yang berlangsung di teras Rusunawa tersebut, mayoritas warga penghuni Rusunawa Keputih menceritakan kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Termasuk  juga persoalan sosial lainnya.

Sekadar tahu, penghuni Rusunawa Keputih adalah warga berpenghasilan rendah (MBR). Ada yang bekerja sebagai penjual sayur, berdagang kue, kuli bangunan dan pekerjaan lainnya dengan pendapatan kecil.

Seperti curhatan Sutini misalnya. Penghuni Blok C 2 nomor 16 ini menceritakan, bahwa dia seorang janda anak dua yang menggantungkan ekonominya dengan berjualan kue.

"Suami saya sudah lama meninggal, saya janda dua anak yang selama ini menggantungkan penghasilan dengan berjualan kue yang tidak seberapa hasilnya. Kadang laku, kadang tidak laku," kata Sutini. 

Karena kecilnya pendapatan, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Sutini. Belum lagi kebutuhan lainnya seperti tagihan listrik dan air tiap bulan Rp 200 ribu. Ia pun terpaksa menunggak biaya sewa rusun selama 3 bulan. 

Baca juga: Bikin Anak Kelelahan, DPRD Surabaya Dukung Rencana Sekolah Tanpa PR

"Saya akan membantu tunggakan sewa njenengan selama 3 bulan. Kondisi seperti ini juga banyak saya temui saat bertemu dengan penghuni Rusunawa Penjaringan Sari," janji Anas kepada Sutini.

Program Pemkot Surabaya

Anas menjelaskan, Pemkot Surabaya mempunyai sejumlah program pemberdayaan terhadap warga MBR. Di antaranya kredit usaha berupa permodalan dengan bunga sangat rendah untuk UKM dan UMKM oleh BPR Surya Artha Utama (SAU) -- BUMD milik Pemkot Surabaya. 

"BPR SAU segera memperoleh penyertaan modal dari pemkot sebesar Rp 60 milyar untuk kredit lunak UKM dan UMKM. Bunganya hanya 0,0 sekian persen. Saya berharap program ini dimanfaatkan oleh warga, dari pada pinjam ke pinjaman on line atau rentenir dengan bunga tinggi," ungkap Anas.

Anas yang juga wakil ketua Komisi B DPRD Surabaya itu menambahkan, Pemkot Surabaya juga melakukan pelatihan pendampingan kepada pelaku UMKM. "Nanti saya datangkan dinasnya untuk melatih warga disini," tandasnya.