Elektabilitas NasDem Merosot Versi LSI Denny JA, Ini Kata Pakar UINSA

Pakar politik UINSA Syaeful Bahar.
Sumber :
  • Dokumen Syaeful Bahar

Jatim – Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengumumkan hasil survei politik yang dilakukan pada 11-20 September 2022. Hasilnya, elektabilitas PDIP, Golkar dan Gerindra berada di posisi tiga teratas. Yang menarik, elektabilitas Partai NasDem merosot di angka 3,9 persen dan tidak lolos batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen.

Tanggapi Hasil Survei LSI Denny JA, Golkar Kian Solid Dukung Khofifah-Emil

Menanggapi itu, pakar politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Syaeful Bahar mengatakan, hasil survei LSI Denny JA tersebut menandakan bahwa NasDem berada di posisi yang tidak mudah menghadapi Pemilu 2024. “Hasil survei LSI Denny JA bisa dimengerti dan mudah dijelaskan,” katanya kepada Viva Jatim, Rabu, 2 November 2022.

Hasil survei LSI Denny JA tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil survei yang dilakukan SMRC sebelumnya. Bahar menyebutkan, bila mengacu pada SMRC, deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal calon presien (capres) yang dilakukan NasDem sangat berpengaruh pada elektabilitas partai besutan Surya Paloh tersebut. alih-alih semakin kuat, SMRC menyebut 42 persen kader NasDem pindah ke partai lain setelah deklarasi tersebut. 

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Khofifah-Emil Kokoh di Atas Jelang Masa Tenang

Menurut Wakil Dekan II FISIP UINSA itu, upaya NasDem mencuri start dengan mendeklarasikan Anies Baswedan bakal capres rupanya tak sesuai dengan target mendongkrak elektabilitas partai. Padahal, banyak pihak menilai deklarasi itu sebagai upaya NasDem menjadikan Anies sebagai vote getter. 

“Harapannya  dukungan NasDem pada Anies akan berbanding lurus dengan migrasi suara pendukung fanatik Anies ke NasDem,” tandas Bahar.

Pemilih Risma Ikut Tergerus, Elektabilitas Khofifah-Emil Tinggi di Survei Denny JA

Bila memang demikian, NasDem menurut Bahar semestinya belajar dari hasil Pilgub DKI Jakarta 2017 yang mengantarkan Anies sebagai gubernur dengan menimbang-nimbang tipologi pemilihnya. “Jika melihat fakta di Pilkada DKI tahun 2017, pemilih Anies banyak didominasi oleh pemilih rasional dan pemilih fanatik,” ujarnya.

Pemilih rasional Anies di Pilkada DKI, lanjut Bahar, jauh dari mungkin untuk mengalirkan suara mereka ke NasDem. Sebab, tipologi pemilih rasional akan memilih partai politik yang sudah terbukti menunjukkan prestasi dengan rekam jejak politik yang gemilang. “Dan NasDem belum membuktikan itu,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title