Natal 2023, Jokowi Ajak Jadikan Kepentingan Bangsa Sebagian dari Iman
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Surabaya, VIVA Jatim – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara khusus memberikan sambutan dalam acara Perayaan Natal Nasional 2023 di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Rabu malam, 27 Desember 2023.
Di kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta kepada segenap umat Kristiani agar senantiasa bersikap moderat dalam beragam. Kemudian juga meletakkan kepentingan bangsa sebagai bagian dari keimanan.
"Semangat inilah yang harus terus kita pupuk. Semangat untuk bersikap moderat dalam beragama. Dan meletakkan kepentingan kebangsaan sebagai bagian dari keimanan kita," ungkapnya.
Jokowi lantas bersyukur, perayaan Natal tahun ini penuh dengan kedamaian dan kasih sayang. Kesuksesan inilah yang menurutnya akan menjadi contoh sukses bagi negara lain tentang keberagaman.
"Kita ingin terus memberi contoh pada dunia bahwa keberagaman itu hukum alam yang tidak terhindarkan. Perbedaan agama, pandangan semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini," terangnya.
Jokowi pun menegaskan bahwa pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah pilihan terbaik yang diajarkan Tuhan kepada umatnya. "Itu yang harus kita perjuangkan dalam kehidupan masyarakat berbangsa bernegara," ungkapnya.
Lebih jauh, Presiden Jokowi juga mengajak seluruh umat Kristiani mewaspadai ancaman politik global yang menyebabkan sejumlah perpecahan hingga peperangan. Perpecahan itu menurutnya akan membawa manusia mengalami kemunduran peradaban.
"Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat, ditandai krisis pangan ekonomi, perselisihan antar bangsa bahkan peperangan, kita harus ingat dan waspada. Perselisihan apa lagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban," terangnya.
Sejauh ini, kata Jokowi Indonesia mampu menjaga toleransi di tengah kebinekaan rakyat. Karenya ia bersyukur dan mengajak segenap umat Kristiani untuk menjaganya dengan sebaik mungkin.
"Kita bangsa Indonesia sungguh beruntung mampu menjaga toleransi, persatuan di tengah kebinekaan. Kita bersyukur memiliki Pancasila. Saya ingatkan negara kita besar ada 714 suku, lebih dari 1.300 bahasa daerah. Betapa kita sangat beragam, hampir 85% saya sudah kunjungi wilayah Indonesia, kurang 15 persen akan saya selesaikan 2024," tandasnya.