50 Ulama Temui Habib Luthfi Dukung Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
- Istimewa
Sidoarjo, VIVA Jatim - Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menemui sebanyak 50 ulama pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur di Waru Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis malam, 28 Desember 2023.
Dalam pertemuan bertajuk “Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban untuk Indonesia Maju” itu, mereka menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.
Habib Luthfi menegaskan, dimensi spiritual sangat penting dalam kepemimpinan. Menurutnya, kepemimpinan bukan hanya tentang kekuatan, kekuasaan dan materi, melainkan adalah berbicara tentang kebijaksanaan, keadilan, dan koneksi yang dalam dengan aspek spiritual dalam menjalankan tugas kepemimpinan.
“Dalam Piagam Madinah, Nabi Muhammad memberikan hak kepada berbagai golongan dalam rangka persatuan dan kesatuan. Rasulullah sudah mendahului bukan masalah ideologi, tapi untuk quwwatil wathoniyah (kekuatan bangsa), ini sangat luar biasa,” kata Habib Luthfi.
“Nah ini yang harus dicontoh seperti konsep Wali Songo masuk tanah Jawa itu tidak tiba-tiba,” imbuhnya memberikan perumpamaan mengenai konsep Menjemput Takdir, Perkuat Peradaban untuk Indonesia Maju.
Sementara juru bicara pertemuan KH Iffatul Lathoif Zainuddin atau Gus Thoif dari Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan santri yang siap nderek dawuh kepada kiainya, salah satunya Habib Luthfi.
“Ikhtiar yang kami lakukan ini dalam rangka menjemput takdir, perkuat peradaban untuk Indonesia maju. Kedua apa yang seperti sudah Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bahwa dukungan ini juga tidak ujug-ujug (tiba-tiba) tapi diawali dengan perenungan yang mendalam. Sehingga kami sepakat nderek dawuh,” kata Gus Thoif.
Sebenyak 50 ulama dari berbagai pondok pesantren itu di antaranya Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri, Ponpes Lirboyo Kediri, Darul Ulum, Pondok Kencong, Ponpes Sideresmo Surabaya, Ponpes Tremas Pacitan, Ponpes Panji, Ponpes Nurul Qodim, Ponpes Nurul Kholil, dan pondok pesantren wilayah Tapal Kuda dan Madura.
Mereka para ulama yang hadir itu di antaranya KH Abdurohman Al Kautsar (Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri), KH Reza Ahmad Zahid (Al-Mahrusiyah Lirboyo), KH Adibussoleh (Lirboyo), KH Dziauddin (Ponpes Mantenan Udanawu Blitar), KH Muzakki Alyamani (Miftahus Sunnah Surabaya), dan KH Iffatul Lathoif Zainudin (Al Falah Ploso Mojo Kediri).
Lalu KH Hasyim (Nurul Kholil Bangkalan Madura), KH Lukman Haris Dimyati (Tremas Pacitan). KH Zahrul Azhar (Darul Ulukm Rejoso Peterongan Jombang), KH Melvin Zainul Asyiqin (Al Mahrusiyah Lirboyo), KH Zahrul Jihad (Ponpes Tinggi Rejoso Jombang).
Lalu KH Ahmad Nasrohuddin (Ponpes Syabab Annawawi Sidosermo Surabaya), KH Abid Umar (PPTQ Al Falah Ploso Mojo Kediri). KH Faiq Febrian Zamzami (Ponpes Mantenan Udanwu Blitar), KH Tamamuddin (Al Falah Bojonegoro). KH Ulum (Abudzarrin Bojonegoro), KH Samsul (Mifatihul Muhtadin Batu Malang), dan KH Habib (Al Hidayah Batu).
Kemudian KH Hisyam (Al Anwar Wali Songo Probolinggo), KH Khoiruddin (Annur Al Murtadlo II Malang), KH Faiz (Nurul Jadid Probolinggo), KH Badrul Huda Z Abidien (Lirboyo), KH Munir (Miftahul Ulum Jombangan Pare), KH Toev (Darul Ulum Poncol Magetan), dan KH Jauharuddin (Al Ghozali Tambakberas).
KH Imron Fauzi (Annur Azzahra Lumajang, KH Seif elMulk (Queen Al Falah). KH Ali Arjun (Darussalam Pasuruan), KH Baston Kharisma (Ibnu Sina Banyuwangi), KH Ahmad Musyafa (Ponpes Syamsul Arifin Pukul Pasuruan), KH M Hasyim Fahrurrozi (Alhamdaniyah Panji Sidoarjo), KH Muhdlor (Kwagean Kediri), KH Ridlo Rifai (Arrohman Magetan), KH Andi Najmuddin (Mansyaul Huda Banyuwangi).
KH Chasbil Aziz (Sidoarjo), KH Hafid (Nurul Qodim Paiton Probolinggo), KH Hadi (Nurul Qodim Paiton Probolinggo), KH Ghozi (Tahsinul Akhlaq Bahrul Umum Surabaya), KH Fawaid (Ponpes Tanggul Jember), KH Nawawi (Nurut Taqwa Bondowoso), KH Abdullah Ibrahim (Darussalam Jember), KH Moch Anas (Ponpes Sekar Anom Pegantenan Pamekasan), KH Basori Alwi (Raudlatut Ibaad), KH Hasyim (Nurul Kholil Bangkalan), RKH M Faishol (Pamekasan), dan Gus Nafi’ (Kencong Kediri).