Deretan Drama Pemecatan di PWNU Jatim, dari Gus Salam hingga Kiai Marzuki

Ilustrasi Kantor PWNU Jawa Timur
Sumber :
  • Abdul Warits/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Dinamika yang terjadi di tubuh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) akhir-akhir ini menuai sorotan publik. Memasuki tahun politik tentu saja membuat persepsi orang tentang dinamika tersebut kian liar. Kendati begitu, PBNU menegaskan tak ada tendensi politik dalam upaya penegakan disiplin organisasi itu.

Minta Nasihat, Ketua TKD KIM Gresik Silaturahmi ke Ketua PCNU

Sebut saja ihwal pencopotan KH Abdussalam Shohib dari jabatannya Wakil Ketua PWNU Jatim dan terbaru pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jatim. Dua tokoh penting dan berpengaruh di Jawa Timur ini harus diberhentikan lantaran dinilai melanggar disiplin aturan organisasi.

VIVA Jatim mencoba mengulas kembali drama pemecatan dua tokoh penting itu dari jabatan di PWNU Jatim. Berikut ini ulasannya:

Respon PBNU soal Pendeta Gilbert yang Olok-olok Salat dan Zakat

1. Gus Salam Dipecat gegara Menggugat PBNU

Bulan Agustus lalu, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Ketua PWNU Jatim. Gus Salam diberhentikan sebagai bentuk sanksi atas gugatan yang dilakukan ke Pengadilan Negeri (PN) Jombang perihal struktur kepengurusan PCNU Jombang.

Mbah Benu Imam Masjid Aolia Gunung Kidul Mengaku Telepon Allah, PBNU: Tukang Sihir!

Bermula dari pelaksanaan Konferensi Cabang PCNU Jombang pada 5 Juni 2022 lalu. Singkat cerita, setelah melakukan tabayun, PBNU menyatakan bahwa hasil konfercab sudah sah, kecuali soal hasil pemilihan Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang.

Setelah melalui kondisi yang dinamis, ujungnya PBNU mengeluarkan kebijakan penunjukan dan pengesahan kepengurusan PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024. Kepengurusan bentukan PBNU itu dilantik pada 20 Mei 2023. Nah, penunjukan kepengurusan itulah yang kemudian digugat secara perdata oleh Gus Salam dan kawan-kawan.

Halaman Selanjutnya
img_title