Ramah Lingkungan, Warga Nglurup Tulungagung Terima Bantuan Biogas dari AirNav Indonesia

Salah satu warga Desa Nglurup menghidupkan hasil biogas.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

AirNav atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) ini menyalurkan sebanyak 10 instalasi biogas siap digunakan beserta maintenance. Sehingga warga tinggal mengoperasikan dan setiap hari memasukkan kotoran sapi sebagai bahan utama biogas.

Senada, Manager TJSL AirNav Farhan Jamil mengungkapkan bahwa program biogas yang merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) AirNav Indonesia khususnya di bidang lingkungan. Pihaknya memilih biogas karena di navigasi penerbangan juga mengeluarkan karbon dioksida.

"Kita juga berkewajiban untuk menciptakan atau mengurangi adanya karbondioksida tersebut," terang Farhan Jamil di rumah warga Desa Nglurup.

Farhan menambahkan alasan lain memilih biogas karena sudah banyak mengetahui di Desa Nglurup Kecamatan Sendang, setiap rumah memiliki peternakan sapi.

Melalui hewan sapi menghasilkan kotoran. Sebelumnya kotoran ini jika tidak terbuang ke hutan, warga membuangnya langsung ke sungai. Sehingga mencemari lingkungan hutan dan sungai apabila secara terus menerus.

"Artinya biogas ini yang tadinya kotoran, bisa dimanfaatkan untuk menjadi gas. Gasnya sudah bisa langsung dibuat masak oleh warga, hingga warga lebih menghemat pengeluaran membeli elpiji," ulasnya.

Farhan mengungkapkan, selain biogas yang menjadi program. Hasil turunan biogas yang berupa limbah kotoran sapi juga bisa diolah menjadi pupuk organik, cocok untuk pupuk lahan perkebunan.