Mengenal Masa Kecil Habib Umar hingga Jadi Ulama Karismatik

Habib Umar bin Hafidz, ulama kharismatik dari Tarim, Yaman
Sumber :
  • Istimewa

Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di masjid-masjid setempat yang di sana ia ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al-Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.

Karena kepandaiannya dalam menghafal kitab suci, Habib Umar kemudian dikirim ke kota Al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara agar ia bisa memperdalam ilmunya dengan baik.

Kehidupan baru Umar di Kota Al Bayda dimulai. Ia masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ dan belajar ilmu-ilmu tradisional di bawah bimbingan ahli dari Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar dan juga di bawah bimbingan ulama mazhab Syafi‘i Zain bin Sumait. Tak lama kemudian, ia ditunjuk sebagai guru. Ia juga terus melanjutkan dakwahnya.

Tempat dakwahnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa di sekitarnya. Ia mendirikan kelas-kelas dan majelis, memulai pengajaran kepada banyak orang.

Kegigihannya mulai menunjukkan hasil, banyak pemuda yang tertarik terhadap dakwahnya, terutama para pemuda yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan pengajaran seperti ini. Banyak dari mereka yang hidup dengan indentitas baru sebagai orang muslim, mengenakan serban/selendang Islam dan menebalkan iman.

Kepopuleran dan ketenaran yang didapat oleh Habib Umar tidak lantas mengurangi usaha pengajarannya. Bahkan sebaliknya, ini memperkuat tujuan utamanya. Sebagai tokoh spiritual, ia selalu menekankan doktrin iman terhadap orang-orang yang berada di dekatnya. Kedekatannya dengan pengikut-pengikutnya membuat namanya semakin populer hingga ke berbagai belahan dunia lainnya.

Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang dia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamais orang-orang di sekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah.