Cegah Obesitas pada Anak, Berikut Dampak serta Bahayanya

Ilustrasi obesitas pada anak
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Belakangan menjadi viral di media sosial seorang bayi yang mengalami obesitas lebih dari sewajarnya. Hal itu menjaid peringatan bagi setiap orangtua untuk senantiasa menjaga pola makan si kecil agar tumbuh kembangnya menjadi lebih wajar. 

Obesitas merupakan satu kondisi dimana lemak menumpuk akibat kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar. Masalah yang satu ini banyak dialami sejumlah negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. 

Spesialis gizi klinis, dr Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM mengatakan obesitas terjadi selain karena adanya unsur genetik juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah pola makan, pola asuh keluarga, budaya, pendidikan dan ekonomi suatu keluarga. 

Berbicara obesitas, belakangan banyak dijumpai pada anak-anak. Obesitas pada anak berpotensi memicu sindrom metabolik yang menyebabkan meningkatnya risiko penyakit tidak menular.

“Efek jangka pendek seorang anak yang mengalami obesitas adalah mudah ngantuk, susah aktif, ngorok, dan jangka panjang berpotensi penyakit tidak menular misalnya stroke, serangan jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya hal ini lantaran sel lemak yang berlebih pada tubuh,” kata Marya dikuti dari VIVA, Jumat 3 Maret 2023.

Sementara itu, seseorang yang didiagnosis mengalami sindrom metabolik bila memiliki tiga atau lebih kondisi seperti lingkar perut yang melebihi 90cm pada pria, dan lebih dari 80cm pada wanita. Kadar sitosol yang lebih dari 130mmHg, dan kadar Diastol yang lebih dari 85mmHg. 

Kemudian juga gula darah puasa meningkat lebih dari 100mg/dL, kadar trigliserida lebih dari 150mg/dL hingga kadar kolesterol HDL yang rendah yakni kurang dari 40mg/dL. Berbagai kondisi tersebut seringkali dialami oleh orang obesitas.