Cetak Talenta Start Up Andal, Banyuwangi Kembali Gelar Jagoan Digital
- IST/Viva Jatim
Jatim – Program Jagoan Digital Banyuwangi telah sukses melahirkan talenta-talenta muda di bidang start up. Sejumlah alumninya, banyak menorehkan prestasi mentereng. Bahkan banyak juga yang sudah bekerja di perusahaan besar nasional.
Karena kesuksesan ini lah, lantas mendorong Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani untuk kembali menggelar program tersebut. "Program Jagoan Digital tidak hanya melahirkan start up lokal, namun lebih dari itu," kata Ipuk.
“Kami melihat program ini menjadi talent pool atau wadah talenta yang bisa jadi siap untuk bekerja di start up-start up besar nasional. Beberapa contoh dari alumni program Jagoan Digital menjadi tim di start up-start up besar, seperti Blibli dan Traveloka,” sambungnya.
Selain itu, masih kata Ipuk, ada pula beberapa alumni yang meraih prestasi di tingkat nasional. Seperti Top 3 Artifical Intelligence Huawei dan Top 10 Wirausaha Kemenpora. Ada pula yang berhasil meraih beasiswa LPDP Columbia University.
"Ini adalah investasi jangka panjang bagi kami, bagaimana mengajak anak muda lokal untuk berkolaborasi dan terus berprestasi dalam hal-hal yang positif," tuturnya.
Baca juga: Jadi Unggulan, 5 Jenis Durian Merah Banyuwangi Terdaftar di Kementan
Jagoan Digital yang merupakan rangkaian program yang diluncurkan sejak 2021 silam. Jagoan Digital merupakan program inkubasi yang fokus mengembangkan anak muda dan start up lokal Banyuwangi. Mereka digembleng dengan para mentor dari start up besar di Indonesia.
"Kami terus mengembangkan program ini dengan melibatkan start up-start up nasional, seperti Gojek, Grab, Qasir dan DOT Technology untuk ikut serta mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi," jelas Ipuk.
Untuk Jagoan Digital tahun ini diikuti oleh 126 anak muda dari 42 tim. Mereka yang terpilih untuk ikut bootcamp dengan mentoring secara hybrid. Mentoring dilakukan mulai dari 7-9 November via online, dan tanggal 14-15 November berlangsung tatap muka di Banyuwangi. Nantinya, mereka akan mempresentasikan pitch desk, 30 November.
"Kami berharap program ini akan melahirkan anak-anak muda yang tidak hanya menguasai model bisnis dan teknologi digital, namun juga punya kepekaan sosial dan berkontribusi dalam membangun Banyuwangi," jelas Ipuk.
Berbagai mentor dari profesional start up ternama Indonesia itu, mulai Project Leader di Stealth Digital Banking, Kholifatul Ummah, CEO & Founder of MAPID, Bagus Imam Darmawan.
Baca juga: Top! Pre-Event G20 Bali, Bupati Ipuk Bicara Smart City di Forum UNCRD
Kemudian ada Co-founder & CEO Indiekraf Indonesia, M Ziaelfikar Albaba; CEO DOT Indonesia, Billtraviano Harda; Co-Fonder & President Qasir.id, Rachmat Anggara; juga akademisi dari Universitas Brawijaya Malang, Stikom Banyuwangi, dan masih banyak lainnya.
Pada Jagoan Digital Batch II masing-masing tim dihadapkan langsung dengan permasalahan prototipe start up mereka, mulai dari desain UI/UX, hingga customer journey yang berkaitan dengan aplikasi yang mereka buat.
Selain itu mereka juga diajarkan Growth Mindset, Networking, Business Model Canvas, dan Validasi Pasar.
"Pesertanya tahun ini meningkat dua kali lipat dari tahun kemarin. Tidak hanya kuantitas, secara kualitas pesertanya juga ada peningkatan. Mereka ikut dan datang dengan berbagai ide dan platform yang menarik," kata Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Budi Santoso.
Sementara Faisal Rizal, Founder tokolabs.com menyebut, potensi start up dan tech provider di Banyuwangi jadi pembuktian pada dunia industri.
"Jagoan digital adalah program luar biasa untuk buktikan kepada dunia industri agar yakin terhadap kemampuan digital anak muda Banyuwangi," kata Faisal.
Salah satu mentor, Khalifatul Ummah, Project Leader di Stealth Digital Banking, mengatakan Jagoan Banyuwangi bisa jadi solusi pengaplikasian teknologi di industri, utamanya pada industri kecil dan menengah (IKM).
"Ini bisa jadi solusi menciptakan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi, serta menjadi media digital kebutuhan IKM," kata Faisal.