Tangis Eks Polisi Istimewa Dikunjungi Kapolres Mojokerto, Diajak Nostalgia Naik Mobil Klasik

Mbah Amad, eks polisi istimewa, menangis saat dikunjungi Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto
Mbah Amad, eks polisi istimewa, menangis saat dikunjungi Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

Selama perjalanan, Mbah Amad menceritakan sepak terjangnya merebut kemerdekaan Republik dari tangan penjajah. Irham terharu mendengar cerita Mbah Amad. 

Perjalanan mereka berhenti di kafe Kita Manis, Desa Pandan, Pacet, Mojokerto. Mbah Amad kembali berkisah perjuangannya melawan penjajah hingga mendampingi Bung Tomo. Lelaki kelahiran tahun 1922 itu pernah ditugaskan ke Surabaya, Mojokerto, Sulawesi hingga Puso. 

Irham mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasinya terhadapa veteran yang sudah berjuang melalui Polisi Istimewa. 

“Beliau bercerita banyak tentang bagaimana polisi istimewa  berjuang dalam rangka mengusir penjajah belanda saat itu,” katanya. 

Ia menyampaikan, sengaja mengajak Mbah Amad berpatroli keliling mengendarai mobil klasik, agar Mbah Amad bernostalgia mengenang masa-masa menjadi seorang polisi istimewa. 

“Belia kalau bercerita tentang perjuangannya mengggebuh-gebuh. Saya sengaja membawa nuansa klasik, membawa kendaraan klasik untuk mengajak beliau berpatroli. Disatu sisi saya menaruh apresiasi dan rasa hormat kepada beliau. Dan juga saya meneladani apa yang sudah beliau lakukan,” terang Irham. 

Kepada Irham, Mbah Amad menitipkan pesan yang harus dipegang oleh seorang polisi.