Saat Kapolri Saksikan Adegan Perjuangan Polri di Monumen Polisi Istimewa Surabaya
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Peringatan Hari Juang Polri di depan Monumen Polisi Istimewa Surabaya pada Rabu, 21 Agustus 2024, diawali dengan drama kolosal perjuangan Polri dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menyaksikan adegan para pendahulu Polri yang mati-matian berjuang demi kemerdekaan RI.
Drama kolosal perjuangan Polri diperankan oleh 300-an orang. Mereka berasal dari petugas kepolisian, anggota komunitas Roodeburg Soerabaia serta pelaku seni kota pahlawan. Cerita diawali dengan kabar pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang oleh tentara Amerika Serikat.
Buntut peristiwa itu, arek-arek Surabaya dibantu petugas kepolisian yang dulu bernama Polisi Istimewa, dalam istilah Jepang disebut Tokubetsu Keisatsutai, berjuang sengit melucuti senjata musuh.
Setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan Soekarno-Hatta di Jakarta pada 17 Agustus 1945, Menteri Negara Otto Iskandar Dinata menyerukan status polisi agar segera dimasukkan ke dalam kekuasaan Pemerintah Indonesia.
Menindaklanjuti seruan Pemerintah Indonesia, Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin selaku pucuk pimpinan Polisi Istimewa lantas memproklamirkan Proklamasi Polisi pada tanggal 21 Agustus 1945 yang kini ditetapkan sebagai Hari Juang Polri.
Terdapat dua skenario dalam pertunjukan drama kolosal tersebut. Selain pembacaan Proklamasi Polisi, juga ada adegan pengibaran bendera merah putih pertama di Surabaya. Yakni dengan menurunkan bendera Jepang terlebih dahulu kemudian menggantinya dengan bendera kebangsaan Republik Indonesia di markas Tokubetsu Keisatsuttai.
Sebelum teatrikal, serangkaian acara mengisi peringatan Hari Juang Polri untuk pertama kalinya itu digelar. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin dan menjadi inspektur upacara.