Cukai Rokok Diisukan akan Naik, Petani Tembakau Panik

FGD Cukai Rokok
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

“Tembakau itu bukan sekedar komoditas atau produk. Tembakau itu adalah histori, warisan sejarah, dan budaya yang telah mendarah daging. Tembakau pun punya manfaat luar biasa yang banyak tidak diketahui masyarakat. Oleh karena itu, mari kita perjuangkan keberlangsungan tembakau dan tolak kenaikan cukai hasil tembakau,” ujar Agus. 

Ketua Pakta Konsumen Andi Kartala sepakat dengan usulan Agus Dono. Menurutnya, gerakan kolektif memang diperlukan. “Pemerintah tiap tahunnya menerima lebih dari Rp190 triliun dari cukai hasil tembakau yang merupakan kontribusi konsumen. Konsumen sebagai end-user seringkali tidak dianggap,” katanya.

Karena jarang dilibatkan, lanjut Andi, sering terjadi mispersepsi di kalangan konsumenp bahwa kenaikan cukai hasil tembakau adalah bikinan pabrik rokok agar bisa menaikkan harga rokok yang mereka jual. Padahal, harga rokok naik karena akibat dari kebijakan pemerintah menaikkan CHT. “Selama ini konsumen mengira harga rokok naik karena dari pabrik,” ujarnya.