Kesadaran Masyarakat Minim, 20 Ribu Hektare Hutan Tulungagung Kritis
- Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Diduga karena hutan gundul, beberapa ttik di Kabupaten Tulungagung mengalami banjir dengan ketinggian 70-100 centimeter (cm). Setidaknya, ada sekitar 20 ribu hektare lahan hutan yang gundul.
Juru Kampanye Hutan, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi, Munif Rodaim mengaku, memang kawasan hutan di Tulungagung bagian selatan bisa dikatakan kritis. Salah satunya, tutupan lahan yang semakin berkurang.
"Dampak dari kerusakan kawasan hutan ini yang kemudian terjadinya deforestasi. Itu ya mungkin salah satu yang menyebabkan banjir. Perkiraan sekitar 20 ribuan hektare lahan kritis," ungkap Munif, Sabtu 15 Oktober 2022.
Munif mengungkap, sebenarnya kondisi kerusakan hutan itu, terjadi pasca reformasi lalu. Sebab saat itu banyak kegiatan ilegal logging sampai penjarahan. Sayangnya, hingga sekarang proses pemulihannya belum maksimal.
Baca juga: Diduga karena Tanah Gerak, Puluhan Rumah di Tulungagung Rusak
Bbanyaknya kasus ilegal logging di Tulungagung, masih kata Munif, karena tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan sangat tinggi. Semendara kesadaran akan fungsi hutan lindung minim.
"Lha ini persoalan kawasan yang kritis, gundul, itu sampai sekarang belum maksimal dalam pemulihannya," keluhnya.
Ia mengaku, penyumbang deforestasi di antaranya adalah minimnya penanaman, penghijaun atau reboisasi. Kemudian alih fungsi lahan hutan yang dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
“Lalu tambang marmer yang dieksploistasi secara masif baik secara legal maupun ilegal,” tandasnya.