Masih Bingung Siapa Capres Pilihanmu? Ini Nasehat Buya Yahya

Penceramah Buya Yahya
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim –Pendakwah Buya Yahya mengajak masyarakat Indonesia, khususnya Muslim untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu pada Februari 2024 mendatang. Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah itu menyarankan untuk meminta petunjuk Allah SWT sebelum mencoblos. 

MUI Trenggalek Beri Rekomendasi Pencegahan Pelecehan Seksual di Lembaga Pendidikan

"Di saat kita memilih asalkan kita sudah berijtihad, minta petunjuk sama Allah, salat malam, di hari pemilihannya kita salat Tahajud, salat Hajat minta kepada Allah," ujar Buya Yahya dalam video yang diunggah di Youtube Al Bahjah TV, dikutip dari VIVA, Jumat 26 Januari 2024.

Selain itu, Buya Yahya juga menyarankan untuk mempelajari satu per satu profil para capres dan cawapres, agar tidak menyesal. Lebih dari itu, hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan dosa. 

Kripik Radja Hasil Pondok Pesantren Mambaul Ulum Malang Capai 1 Ton Per Bulan

"Kemudian kita sudah mempelajarinya (Capres-Cawapres), kemudian kita coblos, biarpun salah, tidak dosa di hadapan Allah. Karena niat kita udah bener, bukan karena bisnis aja biar lancar, bukan karena kita pondok biar disumbang. Bukan, tapi karena Allah. Saya tidak kenal dia, cuma saya sekadar membaca dan sejarahnya baik. Dan dia tidak menjanjikan apa pun," tuturnya.

Lebih lanjut, pemilik nama Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri itu berpesan agar kita tidak memilih karena urusan duniawi saja. Misalnya, memilih hanya karena disuap oleh salah satu pasangan calon.  

Pj Gubernur Adhy Soroti Maraknya Kekerasan di Pesantren, Sebut Keamanan Harus Ditingkatkan

"Jangan mau di-backup seseorang hanya untuk urusan dunia. Baik dunia yang diberikan sebelum dia memilih, atau setelah memilih. Sama, kalau karena dunia," tegasnya. 

"Dunia sebelum memilih apa? Disogok dulu, dibayar dulu. Sehingga ada yang bertanya 'Buya gimana ini saya dapet uang untuk memilih dia sudah saya terima. Seharusnya tidak boleh terima'. 'Aduh sudah habis.' Harus taubat. Orangnya pantas dipilih tidak? Aduh gak pantes. Taubat dan taubatnya jangan pilih dia," sambung Buya. 

Halaman Selanjutnya
img_title