Pandangan Buya Yahya soal Mana yang Prioritas antara Ortu atau Istri

Penceramah Buya Yahya
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Bagi setiap orang laki-laki pasti memiliki sosok yang menjadi prioritas dalam hidupnya. Dalam hal ini tentulah orangtua. Namun ketika mereka sudah berkeluarga, tak jarang mengubah prioritas itu ke pasangan, yakni istri. Ada pula yang sebaliknya, tetap menjadikan orangtua sebagai prioritas.

Waspada! Ortu dan Guru Perlu Lindungi Anak dari Penyakit Menular di Sekolah

Menanggapi hal itu, Buya Yahya dengan tegas menyatakan bahwa bagi seorang pria, orang tua tetaplah harus menjadi prioritas. Berbeda dengan perempuan, yang sudah berpindah kepada suaminya. 

“Kami himbau ke istri ‘wahai wanita solehah ingat suamimu punya kewajiban yang tidak pernah berkurang kepada ibunda dan ayahandanya’. Tapi, ketika seorang suami menikah dengan seorang wanita maka ketahuilah kewajiban terhadap ibundanya tetap nomor satu. Seorang wanita yang menikah dengan laki-laki maka ketahuilah kewajibannya berpindah kepada suami nomor satu. Ingat itu,” kata Buya Yahya dikutip dari VIVA, Jumat, 9 Februari 2024. 

Tugas Kembangkan Potensi Anak Juga Harus Dilakukan Orang Tua, Tak Hanya Guru

Lebih lanjut diungkap Buya Yahya suami memiliki kewajiban untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada ibunda dan ayahanda. Lantaran itu, seorang istri itu harus membantu pengabdian suaminya.

“Jadi seorang istri membantu suaminya mengabdi kepada ayah dan ibunya itu istri solehah. Apalagi dikatakan sang istri punya keluarga yang masih menjaga,” kata Buya Yahya.

Pandangan Islam soal Perilaku Curang seperti Wasit Ahmed Al Kaf

Buya Yahya mengungkap seorang istri harus tetap patuh pada perintah suami. Terlebih ketika menyangkut pengabdian kepada kedua orang tuanya. Buya Yahya juga menyebut bahwa jika ada seorang istri yang tidak mau patuh pada suami tidak hanya sekedar didiami tapi wajib tidak diberi nafkah.

“Enggak dikasih makan, wanita itu enggak wajib diberi nafkah karena tidak patuh pada suami.Maka sampaikan kepada wanita tersebut untuk menuruti suaminya jangan sampai didiamkan terus dan suami mendiami dia. Suaminya punya hak, ingin memberikan pendidikan. Karena nasehati diemin nomor dua kalau enggak nurut nasehati kalau tidak nurut diemi sudah benar,” katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title